Dibunuh dan Dikubur di Liang Lahat yang Sama dengan Majikannya Agar Tetap Bisa Mengabdi di Alam Baka, Inilah Nasib Budak Anak di China Kuno

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Perbudakan di China Kuno
Perbudakan di China Kuno

Intisari-Online.com - Pada masaChina Kuno, beberapa orang dilahirkan dalam perbudakan lantaran ibu mereka merupakan seorang budak.

Sebagian lainnya lagi dijual sebagai budak, mungkin untuk membayar utang.

Selama Dinasti Qin di China, orang-orang yang ditangkap dijadikan budak.

Kehidupan para budak di China yang sebagian besar anak-anak juga sungguh mengenaskan.

Mereka kebanyakan dipekerjakan untuk bekerja di ladang bersama petani bebas.

Tetapi merekatidak diperlakukan dengan rasa hormat yang sama seperti yang diberikan kepada petani.

Para budak juga diharuskan untuk membangun jalan dan bekerja di pemerintahan.

Mereka juga ada yang bekerja untuk kaisar,keluarga kerajaan, dan terkadang para bangsawan.

Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Cerita Tentang Vampir China Ternyata Benar-benar Nyata, Semua Berawal dari Kisah Kuno Dinasti Qing Ini

Baca Juga: Kekejaman Dinasti Ming yang Jadi Negara Adidaya di Dunia, Siksa Ribuan Selirnya Bahkan Memaksa Mereka Mati dan Dikuburkan Bersama Kematian Kaisar

Mereka hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan dan diperlakukan dengan sangat kejam.

Ketika tuan mereka meninggal, mereka dibunuh, dan dikuburkan bersama dalam liang lahat.

Hal itu dilakukan agar para budak dapat terus melayani tuan mereka setelah kematian dalam keabadian.

Perbudakan di China sudah berlangsung dari zaman kuno dan berlanjut hinggaDinasti Qin.

Dinasti Qin justru melanggengkan perbudakan dengan kaisar pertamanya yang kejam.

Dinasti ini kelewat kejam memperlakukan budak,sehingga setelah Dinasti Qin digulingkan, konsep perbudakan di Dinasti Han tidak sepopuler atau sekejam dulu.

Dinasti Tang mencoba untuk mencegah perbudakan, tapi praktik ini kembali populer ketika kekuasaan keluarga ini berakhir.

Selama berabad-abad, sejak Dinasti Qin, kaisar Tiongkok lainnya telah berusaha untuk mengendalikan atau menghapus perbudakan sepenuhnya.

Baca Juga: Inilah Sosok Dewa Marduk dalam Sejarah Yahudi Kuno yang Disebut-sebut Dalam Mantera, Doa, dan Puisi, Saksi Bisu 'Bukti' Perlawanan

Baca Juga: Berhubungan Badan Menjadi Ritual Wajib hingga Terkenal Punya Ratusan Wanita Siap Pakai, Ternyata Ini Alasan Kaisar China Melakukannya Seumur Hidup

Dinasti Ming, misalnya, membuat perbudakan ilegal.

Namun, beberapa orang di Tiongkok kuno terus memiliki budak.

Baca Juga: Sempat Menjadi Kesayangan Kaisar, Selir Ini Berakhir dengan Nasib Tragis, Dilemparkan ke Dalam Sumur Kecil oleh Permaisuri Hanya Gara-gara Hal Sepele Ini

Baca Juga: Tubuhnya Masih Menggeliat saat Otaknya Dimakan Langsung, Inilah Sajian Otak Kera, Salah Satu Menu Makanan Paling Menjijikan dari Tanah Tiongkok

(*)

Artikel Terkait