Khawatir kejadian serupa terulang, pihaknya melapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
"Sampai sekarang kami tidak tahu umpak itu ada di mana. Makanya ini akan kami laporkan ke BPCB, agar tidak diambil orang lagi," katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu (28/3/2018).
Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit Dari Dalam dan Luar Negeri
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai: Alasan Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai
Terkait ukiran simbol-simbol di permukaan batu, Durman mengaku sudah mewarnai batu tersebut sejak ditemukan.
"Simbolnya dari dulu ya seperti itu. Kami juga tidak tahu artinya dan itu simbol apa. Kami sampai saat ini hanya bisa menjaga benda-benda ini agar tidak diambil orang," ujarnya.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jatim Edhi Widodo menuturkan, pihaknya telah meninjau temuan batu prasasti ini.
Menurutnya, ukiran simbol-simbol pada batu prasasti mirip dengan situs di Trawas, Mojokerto.
"Simbol-simbol persis yang kami temukan di situs Trawas. Kemungkinan peninggalan Majapahit awal, eranya Raden Wijaya," terangnya.
Edhi menambahkan, pihaknya akan melakukan pemindahan jika ada potensi penjarahan terhadap batu prasasti tersebut.
"Kami upayakan kalau rawan kami minta izin untuk dipindahkan ke museum," tandasnya.
Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Singasari yang Masih Lengkap
Baca Juga: Ini Dia Berbagai Sumber Sejarah Kerajaan Kediri yang Masih Lengkap
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR