Intisari - Online.com -Seorang pekerja yang menggali dengan tangan kosong selama tiga hari dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki yang terperangkap 100 kaki di bawah sumur telah dipuji sebagai pahlawan.
Tragis, Rayan Oram meninggal sebelum tim penyelamat bisa menggali cukup dalam untuk menyelamatkannya, akhirnya ditarik bebas dan dibawa ke permukaan.
Para penyelamat yang berjuang selama lima hari untuk mencapai dia di desa Ighran, di wilayah Chefchaouen Maroko, telah dipuji atas upaya mereka, meskipun berakhir menyedihkan, The Sun melaporkan.
Kepala di antara mereka adalah Bwa Sahrawi berkat video di media sosial yang menunjukkan dia menggali melalui beberapa kaki terakhir hanya dengan tangan kosong.
Seorang pengguna Twitter yang terkesan berkata: “Luar biasa…tidak semua pahlawan memakai jubah.
“Sangat menghormati pria ini: Bwa Sahrawi, yang menggali selama 3 hari dengan tangan untuk menyelamatkan nyawa Rayan kecil sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri.”
Yang lain berkata: “Selamat untuk Sahrawi Bwa yang gagah berani.”
Pengguna lain memujinya, dengan mengatakan: "Hormati orang Maroko, kepada tim yang telah berjuang selama 5 hari untuk menyelamatkannya dan kepada Bwa Sahraoui yang menggali meter terakhir dengan tangannya."
Gambar Bwa yang tampak kelelahan, tertutup debu dan puing-puing saat minum dari botol, juga dibagikan secara luas.
Rayan kecil jatuh ke dalam sumur di perbukitan Chefchaouen pada hari Selasa, memicu upaya penyelamatan besar-besaran yang diikuti oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Mereka berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air dan oksigen melalui tabung.
Upaya terhambat oleh ketakutan akan tanah longsor dan ada sorak-sorai pada Sabtu malam ketika dia dibawa ke permukaan.
Segera setelah itu yang terburuk dikonfirmasi sebagai pernyataan dari istana kerajaan Maroko menegaskan dia tidak selamat.
Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan ratusan pekerja penyelamat yang putus asa dan para penonton berkumpul di lokasi itu sambil melantunkan doa kepada Tuhan dan menyorotkan senter ponsel mereka ke udara.
Di awal hari ini Paus Francis memuji warga Moroko atas upaya mereka menyelamatkan nyawa bocah tersebut dan mengatakan ia "sedih" atas akhir tragis ini.
Paus berkata: "Orang-orang berusaha bersama, sebagai keseluruhan, untuk menyelamatkan Rayan.
"Mereka bekerja sama menyelamatkan seorang bocah.
"Para penyelamat berusaha yang terbaik, sayangnya mereka tidak berhasil, tapi hal ini merupakan contoh."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini