Berikut adalah hasil investigasi mengenai kenyataan mengerikan di perkebunan kelapa sawit Indonesia dan Malaysia.
Para buruh wanita menjadi korban asusila di perkebunan kelapa sawit Indonesia dan Malaysia.
Ironi mengerikan ini secara tidak langsung membuat kredibilitas nama perusahaan kecantikan besar menjadi dipertanyakan.
Investigasi yang diberitakan di banyak media internasional, salah satunya South China Morning Post, jelaskan bagaimana nasib para wanita yang bekerja di industri kelapa sawit.
Ada seorang gadis berumur 16 tahun yang menceritakan bagaimana bosnya memaksanya untuk berhubungan badan di antara tingginya pepohonan kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Bos tersebut kemudian mengancamnya dengan menempatkan kapak di tenggorokannya dan memperingatkannya untuk tidak memberi tahu siapapun.
Di perkebunan lain, seorang wanita bernama Ola (bukan nama sebenarnya) mengeluhkan ia menderita demam, batuk dan mimisan setelah bertahun-tahun bekerja menyemprot pestisida tanpa alat pelindung diri.
Berjarak beberapa ratus kilometer lagi, Ita, seorang ibu muda, berduka atas dua jabang bayinya yang keguguran di waktu trimester ketiga.
Pada kedua kehamilan yang tidak berhasil tersebut ia terus-terusan membawa beban yang beratnya lebihi berat tubuhnya, karena ancaman pemecatan menantinya.
Mereka hanyalah segelintir wanita yang tidak terlihat di industri kelapa sawit, di antara jutaan anak, ibu dan nenek yang bekerja di perkebunan besar membentang di Indonesia dan Malaysia.
KOMENTAR