Walaupun baik suku-suku Marri juga terdiri dari kelompok militan lainnya, termasuk Balochistan Liberation Army (BLA) yang kini dipimpin oleh anak lain Khair Bakhsh, Hyrbyair Marri, penggabungan UBA-BRA menggarisbawahi bagaimana kelompok militan Baloch mengubah garis suku membentuk front perlawanan melawan negara Pakistan.
Tahun 2018, BLA menyatu dengan Balochistan Liberation Front (BLF) dan BRA untuk membentuk Baluch Raji Ajohi Sangar (BRSA) atau Gerakan Kebebasan Nasionalis Baloch.
Kebangkitan antara suku ini terpisah dengan upaya aktif kelompok militan Baloch memanen dukungan dari kelompok militan etnis non-Baloch yang tidak terpengaruh, terutama dari provinsi Sindh, yang berbatasan dengan Balochistan.
Pada Juni 2020, BRSA membentuk persekutuan dengan kelompok militan Sindhi yang dikenal sebagai Sindudesh Revolutionary Army (SRA).
Persekutuan secara formal diumumkan pada Juli 2020 untuk "membebaskan" baik Sindh dan Balochistan dan menarget China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), sebuah ruji pada Belt and Road Initiative senilai USD 60 miliar.
BNA yang baru dibentuk merasakan keberatan yang sama.
Dalam pernyataan BNA yang dibagikan ke media Balochistan, kelompok itu mengatakan mereka dibentuk untuk "memperluas perlawanan nasional Baloch melawan fasisme militer Pakistan."
Pernyataan juga mengkonfirmasi jika BNA akan melanjutkan menjadi bagian dari BRSA, dan seperti BRSA, akan secara intensif menyerang baik "negara Pakistan dan mitra-mitranya (China)."
Ekspansi ini tampaknya memiliki dua segi taktik.
BRSA tampaknya memilih target berat, yaitu pasukan keamanan Pakistan atau personil dan proyek-proyek China, sedangkan serangan BNA pertama di Lahore yang tampaknya awalnya menarget sebuah bank, menunjukkan serangan akan fokus pada setidaknya sebagian di target-target lunak di wilayah kota baik di luar dan dalam Balochistan.
KOMENTAR