Larangan untuk tidak menikahi wanita asing juga dikarenakan mereka dianggap sebagai sumber masalah yang potensial.
Ini karena mereka mungkin tidak selalu mengadopsi budaya dan nilai-nilai suami mereka dan tempat tinggal baru mereka.
Jika mereka memilih untuk terus mempraktekkan adat dan kultus asli mereka, mereka akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan mungkin juga mempengaruhi suami mereka untuk mengadopsi beberapa praktik non-Israel juga.
Kesetiaan dan identitas dengan tradisi Israel akan terancam.
Dalam literatur alkitabiah, wanita asing, rayuan, pelacuran, ketidaksetiaan seksual, dan kultus kesuburan sering dikaitkan bersama.
Namun tidak semua wanita asing dipandang jahat.
Ada juga gambaran positif tentang wanita asing.
Misalnya mereka menunjukkan perilakunya adopsi masyarakat dan agama Israel dan memperoleh penerimaan di komunitas barunya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR