Intisari-Online.com - Ukraina kini berada di bawah ancaman invasi Rusia, di mana negara-negara Barat mewaspadai kemungkinan tersebut.
Bahkan, Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan keluarga diplomatnya di ibu kota Ukraina, Kiev, untuk meninggalkan negara itu.
AS juga mendesak warganya yang berada di Ukraina agar mempertimbangkan untuk segera pergi dari negara tersebut.
Hal itu terjadi lantaran Moskwa menolak menarik sekitar 100.000 tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan.
Situasi di perbatasan Ukraina-Rusia saat ini memanas, memicu kekhawatiran bahwa konflik Timur-Barat paling serius sejak Perang Dingin akan segera pecah.
Tetapi rupanya bukan hanya itu, dengan militer Rusia di perbatasan Ukraina, juga mengancam panen di "keranjang roti Eropa" ini.
Ukraina adalah salah satu negara pertanian paling subur di dunia dan tahun lalu mengekspor 84 juta ton biji-bijian.
Oleh karena itu, jika Rusia benar-benar menyerbu Ukraina, maka akan berdampak pada sejumlah negara yang bahkan jauh jaraknya dari negara ini, salah satunya Indonesia.
Jika Indonesia termasuk negara yang bakal merana, berbeda dengan Australia yang justru akan ketiban "Pulung" alias untung.
Melansir abc.net.au (24/01/2022), Ukraina diperkirakan akan memasok 12 persen gandum dunia dan 16 persen jagungnya tahun ini.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR