Mengkhawatirkan, Ilmuwan Sebut Bumi Berada di Ambang Kepunahan Massal, Temuan-temuan Ini Jadi Buktinya

Tatik Ariyani

Editor

(ilustrasi) Beruang es dan penguin di daerah Kutub Selatan
(ilustrasi) Beruang es dan penguin di daerah Kutub Selatan

Intisari-Online.com -Dalam beberapa dekade terakhir, kepunahan dari banyak spesies di bumi telah terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Hal itu tak lepas dari keterlibatan manusia dan perubahan iklim karena menciptakan habitat yang tidak cocok untuk banyak spesies satwa liar.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah temuan studi besar oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Species dan BirdLife International yang menemukan bahwa bumi mungkin berada di ambang peristiwa kepunahan massal, melansir en.as.com, Rabu (19/1/2022).

Di seluruh dunia diperkirakan bahwa lebih dari 500 spesies hewan darat hampir punah dan bahkan bisa hilang dalam 20 tahun ke depan.

Laporan tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences, dan mempelajari 29.000 spesies vertebrata darat.

Mereka memperkirakan bahwa jumlah kepunahan yang diperkirakan dalam dua dekade mendatang kemungkinan akan memakan waktu ribuan tahun jika bukan karena dampak negatif dari perilaku manusia.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa 99% dari semua organisme hidup yang pernah hidup di bumi sekarang telah punah.

Ekosistem alami planet ini terus berkembang dan seiring perubahan lingkungan, spesies tertentu yang lebih tua akan mulai menghilang.

Baca Juga: Bertahan Sekitar 8.000 Tahun, DNA Mammoth dan Kuda yang Tersisa di Tanah Beku dan Dibekukan dalam Freezer, Bikin Para Ilmuwan Tulis Ulang Kepunahan Makhluk itu di Zaman Es, Benarkah Lebih Lambat?

Baca Juga: Sarangnya Dihancurkan dalam Video Viral 'Salam dari Majalengka', Siapa Sangka Lebah Bisa Jadi Penentu Kepunahan Manusia, Sang Genius Einstein Mengungkapnya

Namun ada beberapa titik dalam sejarah bumi ketika evolusi bertahap menjadi lebih dari revolusi mendadak dan mayoritas spesies hidup di planet ini musnah dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam 500 juta tahun terakhir, ada lima kejadian dimana 75-90% dari semua spesies punah, yang disebut kepunahan massal.

Harus diingat bahwa 'periode waktu singkat' dijelaskan dalam istilah geologis, berasal dari periode waktu yang luas sejak awal kehidupan di bumi.

Dengan pemikiran ini, Earth.org menjelaskan bahwa peristiwa kepunahan massal dapat memakan waktu hingga 2,8 juta tahun.

Setidaknya ada lima contoh kepunahan massal lainnya sehingga ancaman keenam mungkin tidak tampak terlalu menyedihkan.

Namun para ilmuwan memperkirakan bahwa yang satu ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang tidak seperti banyak kepunahan massal sebelumnya.

Alih-alih membutuhkan waktu jutaan tahun, kita melihat perubahan besar-besaran selama satu masa hidup manusia.

Data yang dikumpulkan sebagai bagian dari laporan IUCN menunjukkan bahwa 77 spesies yang paling terancam punah telah kehilangan 94% populasinya dalam satu abad terakhir.

Baca Juga: Netizen Sebut Edy Mulyadi 'Bisa Mati Tanpa Disentuh' Usai Sebut Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak', Faktanya Sosok Gaib Ini Mampu Bikin Mandau Berburu Korbannya Sendiri

Baca Juga: Dongkrak Transaksi UMKM Jawa Barat Hingga Lebih dari Dua Kali Lipat Selama Tahun 2021, Inisiatif yang Diluncurkan Tokopedia Ini Bawa Sederet Dampak Positif

Lebih dari 400 spesies vertebrata punah dalam 100 tahun terakhir, sebuah angka yang akan memakan waktu sekitar 10.000 tahun untuk mencapainya dalam perjalanan normal evolusi.

Ini semua menunjuk pada serangkaian kepunahan dalam waktu dekat, yang dapat menimbulkan efek bencana pada ekosistem alam.

Analisis IUCN menunjukkan bahwa 388 spesies vertebrata darat memiliki populasi kurang dari 5.000, dan bahwa 84% terutama ditemukan di daerah di mana spesies lain memiliki populasi kurang dari 1.000.

Para ahli memperingatkan bahwa 'kepunahan melahirkan kepunahan', karena spesies yang bergantung pada bentuk kehidupan yang punah juga menderita sebagai akibatnya.

Baca Juga: Tetangga Kepo Kok Tiap Hari Satu Keluarga Rebus Kulit Jeruk Terus Minum Airnya Hangat-hangat, Ternyata Efeknya Bikin Penyakit Ini Tidak Mau Menyerang Tubuh, Coba Malam Ini!

Baca Juga: Berumur 2.000 Tahun Lebih, Ditemukan Pemukiman Perdagangan Romawi Kuno yang Terletak 128 Kilometer dari London, Lengkap dengan 300 Koin Romawi dan Artefak Perhiasan Kuno

Artikel Terkait