Sementara itu, Rusia telah berulang kali mendesak Washington untuk berhenti memberikan senjata kepada Kiev.
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada hari Jumat mengkonfirmasi laporan terbaru tentang rencana AS untuk mengirimkan helikopter Mi-17 ke Ukraina di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Rusia.
Beberapa media melaporkan pada hari Kamis bahwa Washington akan memberi Kiev lima helikopter angkut Mi-17 buatan Rusia.
Helikopter itu awalnya ditujukan untuk angkatan bersenjata Afghanistan sebelum pemerintah runtuh dan sedang diperbaiki di Ukraina.
“(Saya) mengidentifikasi peralatan tambahan yang disimpan dalam inventaris DoD (Departemen Pertahanan) yang dapat dikirimkan di bawah program Artikel Pertahanan Tambahan di antara mekanisme lainnya, kami baru-baru ini memberi tahu Kongres tentang niat kami untuk mengirimkan helikopter Mi-17 [ke Ukraina],” kata Psaki saat jumpa pers.
Awal pekan ini, pemerintahan Biden menyetujui permintaan dari Lithuania, Estonia dan Latvia untuk mengirim senjata mematikan buatan AS ke Ukraina untuk meningkatkan kemampuan militer negara itu melawan dugaan agresi Rusia.
Negara-negara Barat dan Kiev baru-baru ini menyatakan keprihatinan tentang dugaan tindakan agresif Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Kiev menuduh Moskow membangun militer dan mempersiapkan invasi ke negara tetangga tersebut.
Namun, Rusia telah membantah tuduhan itu dan menegaskan kembali bahwa mereka tidak berniat menyerang negara mana pun.
Selain itu, Moskow mengatakan pihaknya memandang tuduhan itu sebagai dalih untuk mengerahkan lebih banyak peralatan militer NATO di dekat perbatasan Rusia.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR