Di perkambungan kecil tempat bermukim, mereka membangun rumah-rumah gubuhk berdinding kulit kayu dan beratap daun rumbia (daun sagu) atau kulit pohon, yang dibuat berbentuk rumah panggung.
Tergolong suku terasing, tak heran bila sebagian besar suk Bauzi belum bisa berbahasa Indonesia, termasuk tidak bisa baca-tulis dan berhitung.
Komunikasi dilakukan secara lisan dengan menggunakan bahasa lokal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR