“Dinegosiasikan dengan pemerintah India, itu termasuk pengiriman tiga baterai, pelatihan untuk operator dan pengelola serta paket Dukungan Logistik Terintegrasi (ILS) yang diperlukan," katanya.
Selain itu, awal pekan ini India mengatakan telah berhasil melakukan uji tembak varian angkatan laut dari rudal BrahMos dari sebuah kapal Angkatan Laut India.
“Varian laut ke laut canggih dari rudal BrahMos Supersonic Cruise diuji dari INS Visakhapatnam hari ini,” kata Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India dalam sebuah tweet.
"Rudal mengenai kapal target yang ditentukan dengan tepat."
Sementara Resimen Pertahanan Pesisir Marinir Filipina adalah unit yang akan menggunakan varian darat dari rudal BrahMos PJ-10, yang diproduksi melalui usaha patungan antara India dan Rusia.
Nama BrahMos sendiri berasal dari penggabungan nama sungai Brahmaputra dan Moskow, masing-masing di India dan Rusia.
Bagi India, yang memiliki sengketa perbatasan serius di timur lautnya dengan China, ini merupakan pesanan ekspor pertama BrahMos.
Seperti yang dikatakan analis Tenggara Derek Grossman melalui Twitter, "China tidak akan senang!"
“Sudah resmi, Filipina mendapatkan BrahMos dari India,” kata analis pertahanan senior di RAND Corp., sebuah lembaga pemikir AS.
"India hanya pendatang baru kedua dalam permainan rudal anti-kapal supersonik Asia Tenggara setelah Rusia," kata analis regional lainnya, Collin Koh.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR