Selain ilmu hitam, ada juga tentang ilmu putih penolak balak dan pagar serta tentang ilmu nujum seperti meramal dengan menggunakan tanda-tanda binatang dan masih banyak ilmu lainnya.
Uli Kozok melalui karyanya yang berjudul Surat Batak Sejarah Perkembangan Tulisan Batak yang diterbitkan EFEO dan Kepustakaan Populer Gramedia tahun 2009 mencatatkan hal ini.
Dan yang tidak kalah pentingnya, juga ada mengenai rahasia pengobatan tradisional menggunakan ramuan tanaman rempah-rempah.
Rusmin Tumanggor, antropolog Universitas Indonesia, mengatakan, "Saat ini di Eropa, di belahan dunia sebelah sana, para ilmuwan sedang melakukan penelitian ilmiah tentang khasiat rempah dan teknik pengobatan ini."
Churmati Nasoichan dalam bukunya Media Penulisan Pustaha Laklak, mengungkapkan bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan dalam penulisan pustaha laklak.
Itu harus dilakukan dengan ritua yang dipimpin oleh seorang datu dan dilakukan pada hari-hari tertentu.
Seperti halnya membuat objek-objek sakral lainnya seperti patung pangulubalang dan tongkat tunggal panaluan, pustaka laklak juga merupakan suatu kitab yang dibuat melalui proses yang sakral.
Pustaha Laklak terbuat dari sebuah pohon yang bernama kayu alim, yang berasal dari Asia Tenggara, khususnya di hutan hujan tropis baik di Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam maupun di India Utara.
Kulit kayu alim kemudian dikupas dari pokoknya dalam kupasan yang panjangnya dapat mencapai 7 meter dan lebarnya hingga 60 cm tergantung pada besarnya pohon.
Kulit kayu alim ini diolah menjadi buku yang disebut pustaha yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda dan tidak memiliki sampul kayu untuk menjilidnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR