Intisari-Online.com - Indonesia memiliki banyak suku bangsa dan juga budaya dari masing-masing suku.
Seperti suku bangsa di Indonesia lainnya, etnis Batak juga kaya akan budaya, termasuk budaya karya tulis.
Budaya karya tulis suku Batak ini diwariskan oleh nenek moyang mereka dan terkenal dengan nama Pustaha Laklak.
Melansir Indonesia.go.id, Pustaha Laklak ditulis di atas kulit kayu yang dilipat menggunakan mode concertina (semacam akordion) dan terkadang dilengkapi dengan papan.
Bahasa tulis yang digunakan dalam pustaha tetap seragam tanpa mengurangi ciri khas lokalnya meskipun bahasa Batak memiliki banyak dialek.
Setidaknya ada lima jenis aksara yang ditinggalkan nenek moyang di Sumatera Utara, yakni Aksara Toba, Aksara Karo, Aksara Mandalaing, Aksara Dairi, dan Aksara Simalungun.
Kelima aksara itulah yang kemudian dijadikan dasar penulisan karya tulis pustaha Laklak etnis Batak.
Naskah-naskah Batak pada umumnya ditulis pada tiga jenis bahan yakni kulit kayu (laklak), bambu dan tulang kerbau.
Pustaha Laklak sendiri merupakan kitab peninggalan nenek moyang Batak yang bertuliskan Aksara Toba.
Pustaha Laklak yang ada di Sumatera Utara umumnya berisi tentang ilmu-ilmu hitam seperti pangulubalang, tunggal panaluan, pamunu tanduk, gadam, dan lainnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR