Intisari - Online.com -Elizabeth I dari Inggris terkenal dengan julukannya sebagai "Ratu Perawan".
Sebagai anak kedua dari Henry VIII, seorang anak yang saat itu dianggap tidak sah menjadi pemimpin kerajaan Inggris, Elizabeth seharusnya tidak pernah menjadi ratu.
Namun ia memimpin Inggris dari 1558 sampai ketika ia meninggal pada 1603.
Kekuasaannya berhasil membuatnya pemimpin yang sukses, tapi kehidupan cinta Elizabeth I, dan kehidupan seksualnya adalah yang dicari orang-orang berabad-abad lamanya.
Sebagai penguasa wanita berpengaruh dan kuat di abad ke-16, Elizabeth I Ratu Perawan tetap tidak menikah sampai akhir hayatnya, menggunakan posisi itu untuk bermanuver melalui politik dan agama yang saat itu sangat gelap.
Hal ini mendorong pada spekulasi liar mengenai seksualitas dan jenis kelaminnya oleh para pemikir kontemporere, dengan desas-desus seleranya di ranjang yang aneh, ketidakmampuannya untuk menghasilkan keturunan, bahkan mengenai anak haram Elizabeth I.
Melalui itu semua, Elizabeth I menjaga musuhnya di jarak aman sementara memperbolehkan hanya yang ia sukai yang boleh mendekat, sampai terkadang membuat hidup pribadinya menjadi perselingkuhan pribadi dan publik.
Mengutip ranker, inilah daftar perselingkuhan dan desas-desus mengenai Elizabeth I.
'Persahabatan' lama dengan Robert Dudley yang menghasilkan anak haram
Elizabeth di masa masih putri berteman dengan Robert Dudley, anak dari Adipati Northumberland.
Keduanya merupakan teman dan saling membutuhkan ketika keduanya dipenjara di Menara London oleh Ratu Mary pada 1553.
Elizabeth dan Dudley menghabiskan waktu sangat banyak sampai ada spekulasi mereka kekasih, walaupun Elizabeth berjanji walaupun ia mencintainya, "tidak ada yang aneh di antara keduanya".
Ketidakpastian hubungan keduanya terutama setelah ia menjadi ratu pada 1558, hanya menjadi rumor mengenai pasangan itu.
Seorang pria muda bernama Arthur muncul di Madrid pada 1587 dan mengklaim menjadi anak haram Ratu Elizabeth dan Robert Dudley.
Arthur Dudley mengklaim setelah kelahirannya pada 1561, ia dirawat oleh Robert Southern, yang membesarkannya sebagai anak sendiri.
Arthur mengatakan ia tidak belajar mengenai orangtuanya sendiri sampai 1583 ketika Southern mengaku kepada anak adopsinya sebelum ia meninggal dunia.
Waktu lahirnya Arthur diperkirakan pada 1561 bersamaan dengan waktu di hidup Elizabeth ketika ia sakit dan tidak disorot publik.
Setidaknya seseorang mengklaim melihat Elizabeth "membengkak luar biasa" saat itu.
Saat itu, Dudley terlibat dalam kontroversinya sendiri, karena istrinya Amy Robsart tewas dalam keadaan mencurigakan sampai 1560.
Salah satu argumen yang mendukung gagasan jika Arthur adalah anak Elizabeth dan Dudley adalah ia tidak punya alasan untuk berbohong.
Namun pengakuannya hanya membuat hidupnya lebih berbahaya.
Argumen yang menentang gagasan anak cinta rahasia adalah bahwa Elizabeth tidak akan mampu menyembunyikan kehamilan dari semua teman, abdi dalem, dan pembantunya.
Keperawanannya dipertanyakan
Dengan semua pria yang dekat dan gosip mengenai hubungannya, mustahil untuk mengetahui apakah Ratu Perawan tetap seorang perawan selama hidupnya.
Ia mengatakan kepada parlemen:
"Tetapi jika saya melanjutkan kehidupan seperti ini yang telah saya mulai, saya tidak ragu tetapi Tuhan akan mengarahkan saya sendiri dan Nasihat Anda, sehingga Anda tidak perlu meragukan Penerus yang mungkin lebih bermanfaat bagi Persemakmuran daripada dia yang mungkin lahir dari saya, mengingat Isu Pangeran terbaik berkali-kali merosot. Dan bagi saya itu akan menjadi kepuasan penuh, baik untuk peringatan Nama saya, dan untuk Kemuliaan saya juga, jika ketika saya akan membiarkan napas terakhir saya, itu terukir di Makam Marmer saya, Di sinilah terletak Elizabeth, yang Memerintah Perawan, dan meninggal sebagai Perawan."
Ia tahu ia tidak pernah punya pewaris dan berkehendak untuk dengan bangga dipanggil seorang perawan karenanya.
Namun telah ada spekulasi jika Elizabeth tidak bisa punya anak.
Sejarawan Allison Weir menulis jika dramawan Ben Jonson memberi tahu seorang teman bahwa Elizabeth memiliki "selaput pada dirinya, yang membuatnya tidak mampu menjadi pria."
Pernyataan ini - kemungkinan gosip, menurut Weir - bisa berarti dia memiliki selaput dara yang tebalnya tidak normal atau menderita vaginismus, suatu kondisi yang memengaruhi kemampuan wanita untuk melakukan hubungan seksual, membuatnya menyakitkan atau tidak mungkin melakukannya.
Elizabeth berpura-pura mempertimbangkan menikahi Phillip II dari Spanyol hanya untuk bernegosiasi kesepakatan perdamaian
Mantan kakak ipar Elizabeth, Philip II dari Spanyol, melamarnya pada 1559.
Ketika Philip menikah dengan kakak Elizabeth, Ratu Mary, pada 1554, persekutuan Katholik antara dua negara menyatukan dua kerajaan dalam melawan Protestanisme di Eropa.
Namun pernikahan itu tidak pernah menghasilkan pewaris.
Philip 10 tahun lebih muda dari pengantinnya dan menghabiskan banyak waktu di Inggris sementara Mary putus asa untuk kasih sayang suaminya dan menginginkan anak tapi rentan terhadap kehamilan hantu.
Mary meninggal pada 1558 saat adik Protestan-nya Elizabeth menjadi ratu Inggris.
Situasi ini membuat Spanyol rentan.
Philip, yang pada 1555 menjadi raja Spanyol, Belanda dan wilayah Spanyol di Italia dan Amerika, ingin tetap dekat dengan Inggris.
Philip meminta Elizabeth untuk menikahinya, berharap membuatnya beragama Katholik lagi sembari membentuk persekutuan melawan Perancis, dan ia meminta waktu untuk mempertimbangkan tawaran itu.
Ia menggunakan kemungkinan persekutuan dengan Spanyol untuk bernegosiasi mengenai kesepakatan perdamaian dengan Perancis dan menjaga Katholik di Inggris tenang sampai ia berhasil mereformasi agama di Inggris.
Akhirnya, ia menolak lamaran tersebut, berargumen tidak bisa menikahi duda kakaknya atau tidak bisa membuat Inggris kembali Katholik.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini