Penulis
Intisari-Online.com – Ratu Elizabeth II yang masih berduka cita menghabiskan waktu sebagian besar sendirian pada ulang tahunnya yang ke-95, untuk pertama kalinya dalam 69 tahun pemerintahannya.
Ini terjadi lima hari setelah Ratu mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya, Pangeran Philip, saat pemakamannya.
Ratu menandai tonggak sejarahnya ini dengan cara tidak bersuara.
Hanya beberapa kerabat dekat yang akan bergabung dengannya di Kastil Windsor untuk acara kumpul-kumpul yang muram.
Ratu terlihat menghapus air mata saat duduk sendirian dan menggunakan masker pada pemakaman hari Sabtu (17/4/2021) di Kapel St. George, kediaman kerajaan.
Dalam keadaan duka resmi untuk Duke of Edinburgh yang berlanjut hingga Jumat mendatang, Ratu Elizabeth sepertinya enggan merayakan ulang tahunnya di tahun ini.
Sebaliknya, Ratu diharapkan datang untuk makan siang pribadi secara sederhana, bergabung dengan Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.
Tidak diketahui apakah cucunya, Pangeran William dan Harry, akan bergabung.
Sementara, Pangeran Charles disebutkan telah pergi ke pondok Brecon Beacons di Llwynywermod, Llandovery.
Pangeran Harry meninggalkan istrinya yang sedang hamil, Meghan Markle, dan putranya yang berusia hampir dua tahun, Archie, di Los Angeles, untuk menghadiri pemakaman kakeknya, Pangeran Philip.
Kemungkinan Pangeran Harry akan tinggal sementara di Inggris hingga usai ulang tahun Ratu Elizabeth II.
Tidak seperti tradisi yang selama ini berlangsung, tidak akan ada potret ulang tahun Ratu Elizabeth yang dikeluarkan karena dia masih berduka atas kehilangan Pangeran Philip setelah 73 tahun menikah.
Penghormatan dengan senjata dilakukan di seluruh negeri setelah kematiannya pada 9 April, tetapi ulang tahun Pangeran Philip akan berlalu tanpa peringatan serupa.
Dentuman meriam untuk peringatan arwah Pangeran Philip dilakukan di Hyde Park dan Tower of London.
Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926, tetapi ulang tahunnya dirayakan secara resmi pada bulan Juni di Trooping the Color, pusat kota London dipenuhi oleh ratusan ribu simpatisan.
Peringatan tersebut dihentikan pada tahun 2020 karena Covid, dan tidak akan terjadi lagi pada tahun ini.
Perayaan yang sederhana menandai pergeseran yang berbeda dalam monarki.
Tidak ada perayaan resmi setelah pemakaman Pangeran Philip.
Namun, Pangeran Charles dan putra-putaranya dianggap telah berbicara tatap muka untuk pertama kalinya sejak wawancara TV Harry dengan Oprah Winfrey, di mana dia mengklaim bahwa dia dan istrinya mengalami rasisme dan isolasi di Keluarga Kerajaan.
Pertemuan tersebut dianggap sebagai langkah pertama untuk memperbaiki ‘kerusakan’ yang timbul akibat wawancara, yang disiarkan sebulan sebelum kematian Duke of Edinburgh.
Philip bertemu calon istrinya, yang kemudian bergelar Ratu Elizabeth, saat sang putri menemani ayahnya Raja George VI dalam turnya ke Royal Naval College di Dartmouth pada tahun 1939.
Pasangan itu kemudian menikah pada 20 November 1947 di Westminster Abbey.
Pangeran Philip menjadi orang yang terlama melayani Ratu yang bertakhta terlama di Kerajaan Inggris ini.
Setelah kematian Pangeran Philip, Ratu telah meminta Sophie, Countess of Wessex, untuk mengambil peran yang lebih penting dalam keluarga kerajaan.
Sophie mendapatkan pujian atas sikapnya yang tenang dan hormat, bekerja tanpa lelah, dan tanpa gembar-gembor untuk amal dalam masa pandemi.
Direncanakan akan diadakan liburan tambahan tahun depan, untuk memperingati Perayaan Platinum Jubilee Ratu yang bersejarah selama 70 tahun di atas takhta.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari