Kala itu, masing-masing dari anaknya berusia tiga bulan dan lima tahun.
Namun, mantan istri Huppert mengadu ke pengadilan agama setempat, yang menangani masalah-masalah seperti pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan tunjangan anak.
Setelah itu, pengadilan agama tersebut melarang Huppert keluar Israel atas utang masa depan yang harus dibayarkan untuk anak-anaknya.
Huppert menuturkan, beberapa pria Australia juga mengalami nasib yang sama dengan dirinya karena menikah dengan wanita Israel lalu bercerai.
Menurut hukum Israel, dalam kasus perceraian, seorang ayah harus memberikan sekitar 1.600 dollar AS (Rp 22 juta) untuk setiap anaknya sampai mereka berusia 18 tahun.
Marianne Azizi, jurnalis independen Inggris, menuturkan bahwa mungkin ada ratusan warga negara Australia di Israel yang dilarang meninggalkan daerah itu.
Salah satu negara yang memberi tahu warganya tentang aturan di Israel tersebut adalah Amerika Serikat (AS).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR