Intisari-Online.com - Pasukan Perang Vietnam membenci M16 dan menjulukinya sebagai "Mattel 16."
Hal itu lantaran senjata tersebut lebih terasa seperti mainan daripada senapan perang.
“Kami menyebutnya Mattel 16 karena terbuat dari plastik,” kata veteran Marinir Jim Wodecki sebagaimana dilansir Wearethemighty.com, Rabu (22/12/2021).
“Itu seperti sampah,” katanya.
Beratnya sekitar setengah dari AK-47 Kalashnikov dan menembakkan peluru yang lebih kecil – peluru 5,56 mm.
Singkatnya, pasukan tidak percaya pada kekuatan senapan tersebut.
Masalah ini diperparah dengan kurangnya kit pembersih yang tepat pada M16.
Seharusnya sangat canggih, tapi nyatanya M16 macet saat digunakan.
“Kami membencinya,” kata veteran Marinir John Culbertson.
“Karena jika terjadi kerusakan atau ada kotoran di dalamnya, itu akan rusak.”
Pasukan mulai menggunakan peralatan pembersih dari senjata lain untuk melepaskan senapan mereka.
“Kerang-kerang itu pecah di dalam bilik dan satu-satunya cara untuk mengeluarkan cangkangnya adalah dengan meletakkan tongkat pembersih di dalamnya,” kata Wodecki.
“Jadi Anda bisa membayangkan dalam baku tembak mencoba membersihkan senjata Anda setelah dua atau tiga putaran."
Itu adalah mimpi buruk bagi Marinir pada saat itu.
Menjelang akhir tahun 1965, para jurnalis menerima laporan tentang malfungsi yang parah.
Publik Amerika marah atas cerita tentang pasukan yang tewas tertelungkup di lumpur karena senapan mereka gagal menembak.
Pabrikan kemudian memperbaiki masalah kemacetan dan mengeluarkan kit pembersih.
Senapan baru dan lebih baik menjadi M16A1.
(*)