“Sangat menyenangkan melihat bagaimana pengurutan genom dan bioinformatika canggih dapat diterapkan pada sampel DNA lama,” kata Ellen Greytak, direktur bioinformatika di Parabon.
Para ahli menemukan bahwa tiga pria Mesir, yang termasuk dalam komunitas Nil kuno, diperkirakan hidup antara 2.023 dan 2.797 tahun yang lalu.
Mereka juga menghasilkan jerat tiga dimensi dari fitur wajah mumi dan menggunakan peta panas untuk menyoroti perbedaan antara mumi sehingga mereka dapat menyempurnakan detail setiap individu.
“Teknik-teknik ini dapat digunakan untuk merevolusi analisis DNA purba,” lanjut Greytak.
Situs dari mana sisa-sisa mumi ini diekstraksi terletak di Sungai Nil, tempat yang dihuni sejak 3250 SM.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR