Berkah pemulihan genom mereka, tim peneliti dari Parabon NanoLabs, sebuah perusahaan teknologi DNA Amerika, menciptakan model tiga dimensi dari wajah mumi dengan bantuan proses yang dikenal sebagai fenotip DNA forensik.
Teknik ini menggunakan analisis genetik untuk memprediksi genetika nenek moyang.
Mulai dari warna rambut, warna mata, warna kulit, bintik-bintik, dan siluet wajah, terlepas dari etnisitas subjek.
Kenyatannya, ini adalah teknologi yang sama yang digunakan oleh banyak departemen kepolisian di seluruh dunia untuk merekonstruksi saat mengidentifikasi jenazah tak dikenal.
Meskipun belum pernah dilakukan pada mumi kuno seperti itu.
"Ini adalah fenotip DNA lengkap pertama dari DNA manusia dari era ini," kata perwakilan Parabon dalam sebuah pernyataan, melansir Historical Eve.
Perusahaan itu mengungkapkan wajah mumi itu pada Simposium Internasional ke-32 tentang Identifikasi Manusia yang diadakan pada 15 September di Orlando, Florida.
Mereka menemukan bahwa pria Mesir kuno ini memiliki warna kulit cokelat muda dan mata serta rambut gelap.
Karena sampel DNA sangat tua, menyebabkan hilang atau rusaknya informasi genetik kunci, sehingga para peneliti harus membuat beberapa prediksi untuk mengisi kesenjangan ini, seperti informasi genetik yang terkait dengan warna mata dan warna rambut.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR