Namun, ConocoPhillips yang juga memegang pengelolaan ladang gas itu sudah menjual aset pengelolaan pada awal Desember kepada MedcoEnergi.
ConocoPhillips menyusul perusahaan besar lainnya yang memegang saham pengelolaan Natuna D Alpha seperti Total dan Chevron.
Gurita gas dunia Shell juga mundur perlahan-lahan dari janji pengelolaan ladang gas Indonesia yang lain yaitu ladang gas Masela, yang didorong oleh Inpex Jepang.
Faktanya, walaupun ditemukan hidrokarbon di sumur Kuda Laut-1 dan Singa Laut-1 yang letaknya bersebelahan, mengolahnya sangat sulit.
Ada sumber daya sebesar 104 MMBOE (Millions of barrels of oil equivalent) yang didominasi gas tinggi kandungan kondensat.
Kandungan gas di Natuna D Alpha termasuk tiga besar yang menyokong produksi nasional di masa depan bersama Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan dan Blok Masela di Indonesia Timur.
IDD menyimpan simpanan gas sebesar 2,66 TCF (trillion cubic feet/triliun kaki kubik), sedangkan Masela menyimpan 16,73 TCF dan Natuna menyimpan 49,87 TCF.
Natuna menyimpan cadangan gas terbesar, bahkan potensinya mencapai 222 TCF.
KOMENTAR