Intisari-Online.com - Armada tua pesawat pembom strategis jarak jauh B-52 Angkatan Udara AS (USAF) pertama kali terbang pada 1950-an.
Meski demikian, B-52 masih akan tetap beroperasi setidaknya selama 30 tahun lagi, kata Angkatan Udara AS pada 15 Desember.
Hal itu berarti B-52 akan terus beroperasi pada usia 100 tahun pada tahun 2050 nanti.
“B-52 telah dan akan terus berfungsi sebagai komponen vital dari triad nuklir,” Komando Serangan Global Angkatan Udara AS (GSC) mengatakan kepada Newsweek.
B-52 awalnya dirancang sebagai pembom nuklir penetrasi ketinggian tinggi, kecepatan tinggi.
Saat ini, B-52 menyediakan pembawa rudal jelajah jarak jauh dan kemampuan peluncuran menggunakan AGM-86B Air-Launched Cruise Missile (ALCM), kata GSC.
“Selama dekade berikutnya B-52 akan menerima rudal LRSO lanjutan dari ALCM,” kata GSC. “Setelah upaya ini selesai, pesawat akan memiliki umur panjang struktural yang cukup untuk melayani hingga tahun 2050-an,” kata komando tersebut, melansir The EurAsian Times, Kamis (16/12/2021).
Direktur Program Senior Boeing Bombers Jennifer Wong mengatakan kepada Newsweek bahwa angkatan udara saat ini mengerahkan 76 B-52 dan berencana untuk membuat semuanya tetap terbang melalui Program Penggantian Mesin Komersial, Program Modernisasi Radar, dan Satelit Frekuensi Sangat Tinggi Tingkat Lanjut.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR