Advertorial
Intisari-online.com - Covid-19 mungkin adalah ancaman yang paling nyata saat ini.
Jutaan orang terinfeksi dan meninggal oleh jenis virus baru ini, dan kini varian baru terus bermunculan.
Meski terlihat sebagai ancaman nyata, ada ancaman lain yang disebut lebih berbahaya bagi penduduk bumi.
Thwaites, gletser yang dijuluki "hari kiamat" di Antartika berisiko runtuh dalam beberapa tahun dan menyebabkan permukaan air di lautan naik hampir 1 meter.
Ilmuwan dari International Thwaites Glacier Cooperation (ITGC) memperingatkan bahwa gletser Thwaites mencair dengan cepat.
Hal ini mungkin "hanya beberapa tahun lagi" akibat pemanasan global yang semakin meningkat.
Gletser Thwaites di Antartika memiliki luas sekitar 170.000 kilometer persegi (setara dengan 1/2 luas Vietnam).
Selama beberapa dekade terakhir, Gletser Thwaites telah membuang lebih dari 50 miliar ton es ke laut setiap tahun.
Air lelehan tahunan dari gletser ini berkontribusi 4% terhadap kenaikan permukaan laut di Bumi.
Jika seluruh Thwaites mencair, permukaan air di lautan bisa naik setidaknya 65 sentimeter, dan para ilmuwan menyebutnya sebagai "skenario apokaliptik."
"Akan ada perubahan signifikan di area Gletser Thwaites. Pemanasan global mempercepat laju pencairannya," kata Ted Scambos, koordinator AS di ITGC.
"Kita bisa merasakan dampak dari fenomena ini dalam waktu kurang dari 10 tahun," katanya.
"Lapisan es di sebelah timur Gletser Thwaites kemungkinan besar telah pecah menjadi ratusan bongkahan besar. Bahkan seluruh gletser bisa runtuh secara tiba-tiba," Erin Pettit memperingatkan, seorang ilmuwan peneliti Antartika di Oregon State University (AS).
Menurut Erin Pettit, citra satelit terbaru menunjukkan bahwa retakan di Gletser Thwaites semakin besar.
Fenomena pemanasan air laut menyebabkan tingkat patahan Thwaites meningkat.
"Dengan setiap citra satelit baru yang kami terima, patahannya semakin lebar dan panjang. Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
"Pencairan Thwaites adalah monster," Erin Pettit memperingatkan.
Antara 1980 dan 2017, Thwaites kehilangan 600 miliar ton es.
Saat air laut menghangat, Gletser Thwaites menjadi kurang kohesif dengan daratan dan meningkatkan risiko keruntuhan.