“Saya menemukannya di freezer saat mencari proyek baru selama PhD saya,” Murchie, penulis utama makalah baru, melansir Gizmodo.
“Salah satu tanggung jawab saya di pusat DNA kuno adalah pemeliharaan freezer, jadi saya punya ide bagus tentang hal-hal keren apa yang mungkin ada di sana menunggu seseorang untuk belajar.”
Tim peneliti sangat ingin memahami bagaimana dan mengapa spesies besar Amerika Utara seperti mammoth dan bison bertahan selama ribuan tahun sebelum mereka punah.
Selama transisi Pleistosen-Holosen kira-kira 11.000 hingga 14.000 tahun yang lalu, iklim mengalami perubahan cepat yang menyebabkan kepunahan banyak spesies Zaman Es seperti mastodon dan kucing bertaring tajam.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, para ilmuwan menduga ada dua faktor yang mendorong kepunahan,yaitu hilangnya makanan karena iklim yang memanas atau perburuan yang berlebihan oleh manusia.
Ini adalah pertanyaan yang para ilmuwan "telah bergulat selama sekitar 270 tahun," kata Murchie kepada Gizmodo.
Dalam makalah baru, tim Murchie menyajikan catatan DNA komunitas tumbuhan dan hewan sejak 30.000 tahun yang lalu.
"Hanya dengan mengumpulkan bintik-bintik kecil dari kotoran, dalam hal ini antara sekitar 0,5 dan 1 gram, yang merupakan sedimen yang sangat sedikit, kita dapat merekonstruksi seluruh ekosistem dengan berbagai hewan yang ada di daerah tersebut," kata Murchie kepada Sebastian Leck untuk CBC Berita.
Para ilmuwan merekonstruksi ekosistem purba menggunakan penanggalan radiokarbon dari bahan tanaman yang terperangkap di tanah dalam kombinasi dengan urutan genom mikroskopis dari spesies hewan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR