Mereka makan makanan berserat tinggi yang mencakup sayuran, ikan, dan daging tanpa lemak.
Sementara itu, orang Barat umumnya tidak banyak bergerak dan mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh.
Tetapi para peneliti tidak yakin bahwa gaya hidup sehat orang Tsimane akan menghasilkan otak yang lebih sehat.
Meskipun suku tersebut makan dengan baik dan berolahraga, mereka juga kekurangan perawatan kesehatan dan obat-obatan modern.
Dengan demikian, mereka umumnya lebih rentan terhadap penyakit menular.
Karena peradangan dikaitkan dengan atrofi otak, para peneliti menduga bahwa Tsimane mungkin memiliki otak yang berhenti berkembang dengan cepat.
Namun, beberapa ilmuwan berpikir penelitian lebih lanjut diperlukan.
Rebecca Edelmayer, direktur senior keterlibatan ilmiah untuk Alzheimer's Association, mencatat bahwa studi terbaru dari otak Tsimane tidak menilai memori atau kemampuan berpikir mereka.
Juga tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti paparan lingkungan atau gen, yang dapat mempengaruhi penuaan otak dan demensia.
Namun demikian, penelitian ini tampaknya membuktikan sesuatu yang cukup mendasar – makan dengan baik dan sering bergerak dapat membuat Anda lebih sehat.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR