Sri Mulyani menyebut ada tiga fungsi APBN sebagai instrumen negara.
Pertama alokasi, kedua distribusi dan ketiga stabilisasi.
"Kalau ekonomi lagi guncang hancur kita harus angkat ke atas, ekonomi overheating kita harus ngademin. Itu namanya stabilisasi. Ini contoh (tahun lalu) ekonomi guncang hancur ke bawah," paparnya.
Pemerintah bisa memilih tidak menambah utang, tapi risiko yang ditimbulkan adalah nantinya tidak ada bantuan di bidang kesehatan, dunia usaha dari yang kecil sampai besar, termasuk bantuan sosial ke masyarakat yang membutuhkan.
"Jangan sampai kita kemudian supaya APBN kita selamat biarkan ekonomi menggelepar-gelepar dan dia tidak survive," tegas Sri Mulyani.
Pemerintah kemudian mengambil opsi menaikkan batas defisit anggaran yang awalnya 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) selama tiga tahun.
Itulah sebabnya defisit tahun 2020 mencapai 6% dan tahun ini diperkirakan 5,1-5,3%.
Tahun 2021, seiring dengan pemulihan maka akhirnya defisit bisa diturunkan menjadi 4,7%.
KOMENTAR