Ketegangan hanya mereda ketika pemimpin Soviet Nikita Khrushchev setuju untuk membatalkan pengiriman rudal ke Kuba sebagai imbalan atas komitmen AS untuk tidak menyerang pulau itu.
AS juga diam-diam menarik rudal dari Turki.
Pekan lalu, Laksamana Tony Radakin, kepala staf tentara Inggris,
memperingatkan bahwa ketegangan Rusia-Ukraina dapat menyebabkan konflik dalam skala yang tidak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II.
AS dan Barat memperkirakan bahwa Rusia saat ini memiliki 175.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina, yang dapat menyerang paling cepat 2022 dan kemudian membentuk pemerintah pro-Rusia dan meredakan ketegangan melalui diplomasi.
Sementara itu, Rusia sangat prihatin dengan risiko Ukraina meluncurkan operasi skala besar untuk mengusir separatis pro-Rusia di timur.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR