Menurut tim peneliti, kedua mumi tersebut berasal dari periode Saite, dari dinasti ke-26 Mesir kuno (664 SM - 525 SM).
Kedua mumi memiliki lidah emas yang ditempatkan di mulutnya.
Namun, mumi wanita itu tidak utuh karena perampok kuburan membuka peti mati dan mengambil banyak artefak, tetapi lidah emasnya masih utuh.
Sekelompok perampok makam tampaknya tidak berani menyentuh artefak ini, karena takut menyinggung perasaan para dewa.
Orang Mesir kuno percaya bahwa lidah emas yang ditempatkan di mulut orang mati memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan dewa Osiris di akhirat.
Osiris adalah salah satu dewa Mesir terbesar, yang memerintah alam baka dan akan langsung menghakimi jiwa orang mati.
Mumi yang dikubur dengan lidah emas dikatakan mampu meyakinkan Osiris untuk mengasihani jiwa mereka.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR