Setiap kīpuka muncul sebagai pulau kehidupan yang dikelilingi oleh lautan lava yang mengeras.
Satu kīpuka yang baru-baru ini terkena dampak Kīlauea adalah Cagar Hutan Malama Kī seluas 1.514 hektar, yang dihargai karena tegakan pohon `ohia asli di ketinggian rendah.
Di sinilah sub-populasi Hawaii amakihi mencari nafkah.
Namun, setengah dari cagar alam, campuran ohia asli dan pohon-pohon yang diperkenalkan, telah tertutup oleh lava.
Vegetasi apa yang tidak digenangi oleh lava, gas vulkanik menjadi kecokelatan, terkelupas, dan mati lemas. Populasi dua tanaman asli yang terancam punah hilang.
Kondisi tersebut masih terlalu berbahaya bagi para ilmuwan untuk melakukan survei mendalam, jadi tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana nasib Hawaii amakihi.
“Beberapa akan bersarang, dan yang paling pasti akan gagal,” kata Eben Paxton, ahli ekologi penelitian yang juga di Pusat Penelitian Ekosistem Pulau Pasifik.
Dia adalah bagian dari tim yang dianugerahi hibah $2,5 juta dari National Science Foundation untuk mempelajari resistensi Hawaii yang tampaknya meningkat terhadap malaria burung.
“Minimal, gas vulkanik akan menekan ohia, mungkin menghambat pembungaan, dan mengasapi serangga,” kata Paxton.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR