Intisari-Online.com – Pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi peristiwa alam, Tsunami Banten, yang ditengarai oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono disebabkan oleh dua peristiwa alam.
Yang pertama adalah gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Sementara, yang kedua adalah akibat aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau.
Menurut Rahmat, karena gabungan keduanya itu menimbulkan tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban serta kerusakan yang luar biasa.
Namun, dari dua penyebab tsunami Banten tersebut, faktor gunung Anak Krakatau yang menjadi paling banyak disorot.
Mengapa Anak Krakatau menjadi yang paling disorot?
Riwayat mengerikan dari ‘Ibu’ gunung tersebutlah yang jadi penyebabnya, yaitu gunung Krakatau.
Gunung Krakatau pertama kali meletus pada tahun 1883, dan disebut sebagai letusan gunung paling dahsyat di Bumi, termasuk tsunami yang disebabkannya menjadi daftar tsunami paling mematikan dalam sejarah.