Intisari-Online.com - Masih ingat kasus pembunuhan jurnalisJamal Khashoggi?
Dilaporkan seorangpria asal Arab Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah ditangkap di Prancis.
Dilansir daribbc.com pada Rabu (8/12/2021),Khaled Aedh Alotaibi ditangkap di bandara Charles de Gaulle di Paris pada Selasa.
Alotaibi ditangkap saat hendak naik pesawat ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Kata seorang sumber polisi, Khaled Aedh Alotaibi diyakini sebagai salah satu dari 26 orang Arab Saudi yang dicari oleh Turki atas pembunuhan itu.
Seorang pejabat Arab Saudi kemudian mengatakan penangkapan itu adalah kasus kesalahan identitas, dan mereka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi telah dihukum di Arab Saudi.
Arab Saudi mengatakan mantan jurnalis Washington Post itu telah terbunuh dalam "operasi jahat" oleh tim agen yang dikirim untuk membujuknya kembali ke kerajaan.
Tetapi para pejabat Turki mengatakan agen-agen itu bertindak atas perintah seseorang dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.
Pembunuhan Khashoggi langsung menyebabkan kegemparan global.
Sebab penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, diduga menjadi dalangnya.
Tapi Putra Mahkota Mohammed bin Salman sendiri telah menyangkalsemua tuduhan.
Pada akhirnya, pengadilan Arab Saudi menghukum delapan orang yang tidak disebutkan namanya atas pembunuhan Khashoggi pada tahun 2019 silam.
Lima dari mereka dinyatakan bersalah karena berpartisipasi langsung dalam pembunuhan dan menjatuhkan hukuman mati yang kemudian diringankan menjadi hukuman penjara 20 tahun.
Sementara tiga lainnya dipenjara selama tujuh hingga 10 tahun.
SiapakahKhaled Aedh Alotaibi?
Alotaibi adalah anggota Royal Guard, sebuah unit pasukan militer Arab Saudi. Dia berusia 33 tahun.
Alotaibi pernah terlihat di hadapan Putra Mahkota Salman selama kunjungan tahun 2017 ke Amerika Serikat (AS).
Namun apakah benar dia terlibat atau tidak masih menjadi mistero.
Dikatakan Alotaibi tiba di Istanbul pada 2 Oktober.
Namun dia berada di dalam kediaman konsul jenderal Saudi selama pembunuhan Khashoggi dan bukan di dalam konsulat.
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis terkemuka berusia 59 tahun, terakhir terlihat memasuki konsulat Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018.
Dia berusaha mendapatkan surat-surat yang dia butuhkan untuk menikahi Hatice Cengiz, tunangannya.
Cengiz menemaninya hingga ke pintu masuk konsulat dan menunggu lebih dari 10 jam di luar gedung. Tapi Khashoggi tidak pernah muncul kembali.
Pelapor Khusus PBB saat itu, Agns Callamard, menyimpulkan bahwa Khashoggi "dibunuh secara brutal" di dalam konsulat hari itu.
Dia membuat penilaian itu setelah mendengarkan rekaman audio percakapan di dalam konsulat yang dibuat oleh intelijen Turki.
Tapi jaksa Arab Saudi menyimpulkan bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan sebelumnya.
Mereka mengatakan pembunuhan itu diperintahkan oleh kepala "tim negosiasi" yang dikirim ke Istanbul untuk membawa Khashoggi kembali ke kerajaan "dengan cara persuasi" atau, jika gagal "dengan paksa".
Jaksa menyimpulkan bahwa Khashoggi ditahan secara paksa setelah berjuang dan disuntik dengan sejumlah besar obat, yang mengakibatkan overdosis yang fatal.
Tubuhnya kemudian dipotong-potong dan diserahkan kepada "kolaborator" lokal di luar konsulat. Sisa-sisa tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Jaksa Turki menyimpulkan bahwa Khashoggi mati lemas segera setelah dia memasuki konsulat, dan bahwa tubuhnya dihancurkan.