Intisari-Online.com -Erupsi Gunung Semeruterjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore.
Pasca erupsi Gunung Semeru,hujan abu sempat turunpada Minggu (5/12/2021) pagi sekitar pukul 09.45 WIB.
Akibatnya 14 warga tewas, 56 lainnya terluka, dan ribuan lainnyaberhamburan menyelamatkan diri.
Saat evakuasi, ada yang menggunakankendaraan masing-masing.
Ada juga yangmenumpang mobil evakuasi milik polisi, TNI, relawan,hingga ambulans puskesmas setempat.
Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkanstatus Gunung Semeru masih level II alias waspada.
Oleh karenanya, masyarakat dilarang tidak mendekati wilayah Gunung Semeru dalam radius 5 km.
Ini dikarenakanawan panas, lava, dan lahar masih berguguran.
Meletusnya gunung api di Indonesia langsung menjadi perbincangan hangat. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.
Ini mengingat Indonesia memiliki banyak gunung api dan jika meletus, dampaknya bisa sampai ke seluruh dunia.
Total ada 68 gunung api aktif di Indonesia, namun ada dualetusan gunung api yang paling diingat di seluruh dunia.
Dilansir dariiflscience.com pada Rabu (8/12/2021), letusan gunung api dihitung dalamskala Volcanic Explosivity Index (VEI).
Skala VEIterdiri dari skala 1 sampai 8.Skala 1 untuk letusan kecil, skala 4 untuk besar, sementara skala 8 tak terbayangkan besar ledakannya.
Nah, rupanya Indonesia memiliki gunung api super yang skala ledakanVEI-nya mencapai skala 8.
Adalah Danau Toba di Sumatera Utara.
Sekitar 73.000 tahun yang lalu, ledakannnya mencapai 100 kilometer (62 mil.
Akibatnya beberapa negara Asia Selatan tertutupi abu setebal 15 meter.
Saingan gunung api di Danau Toba adalah Yellowstone Caldera, Wyoming.
Menurut ahli, letusan gunung ini menjadi yang paling berbahaya.
Karena gunung api super ini luasnya mencapai 72 km dankita bisa melihat dari luar angkasa.
Selanjutnya, letusan gunung api di Indonesia yang membuat dunia waspada adalah Gunung Krakatau.
Diperkirakan lebih dari 36 ribu orang meninggal akibat letusan gunung tersebut.
Mereka meninggal dikarenakanluka panasataumenjadi korban tsunami yang terjadi setelah letusan.
LetusanGunung Krakatau juga mempengaruhi iklim dan menyebabkan suhu turun di seluruh dunia.
Letusan yang terjadipada26 Agustus 1883pukul 12:53 itumengirimkan awan gas dan puing-puing sekitar 24 km ke udara.
Diperkirakan letusan memiliki kekuatan ledakan 200 megaton TNT.
Untuk perbandingan, bom yang menghancurkan Hiroshima memiliki kekuatan 20 kiloton, jadi hampir sepuluh ribu kali lebih eksplosif.
Akibatnya langit gelaphingga 442 km dari gunung berapi. Danfajar tidakterlihat selama tiga hari.