Penilaian dari orang dalam NATO mengungkapkan bahwa serangan itu mungkin terjadi dalam tiga fase.
Alasannya itu memberi Putin kesempatan untuk menilai kembali invasi jika reaksi Barat cukup.
Rabu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa rencana Rusia berkisar dari upaya untuk mengacaukan Ukraina dari dalam hingga operasi militer skala besar.
Outlet berita Jerman BILD, yang berbicara dengan sumber militer tingkat tinggi, telah mengungkapkan bahwa fase pertama serangan itu akan melibatkan invasi ke selatan Ukraina.
Tujuan fase pertama ini adalah untuk mengamankan pasokan ke Krimea serta untuk memutuskan Ukraina dari laut dan dengan demikian dari pasokan.
Lalu Rusia berencana untuk menggunakan kapal perangnya, yang dipindahkan dari Laut Baltik ke wilayah tersebut pada musim semi.
Tujuannya untuk mengangkut tank dan pasukan dari Krimea ke daerah sekitar Odessa.
Hal ini memungkinkan wilayah tersebut untuk dikelilingi.
Selanjutnya ada operasi udara oleh pasukan khusus Spetsnaz secara simultan di wilayah Kherson di sepanjang sungai Dnieper.
Ini bertujuan untuk memblokir jembatan di atas sungai paling penting di negara itu dan dengan demikian memutus pasokan untuk Ukraina.
“Dari Krimea, pada awalnya 'hanya' akan ada tembakan artileri ke posisi kuat Ukraina," ucap sumber itu.
"Pasukan Ukraina kemudian akan diikat di sana dan tidak akan bisa merebut kembali jembatan di belakang mereka."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR