Advertorial
Intisari-Online.com -Varian baru Covid-19 Omicron dilaporkan sudah menyebar di 30 negara di dunia.
Varian yang disebut B.1.1.529 tersebut memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi, yakni 32 mutasi pada protein spike.
Indikasi awal menunjukkan, varian Omicron kemungkinan jauh lebih menular daripada varian sebelumnya.
WHO memperingatkan negara-negara Asia-Pasifik mengenai potensi lonjakan kasus Covid-19 ketika varian Omicron terus menyebar secara global.
WHO mengimbau negara-negara Asia-Pasifik untuk meningkatkan fasilitas perawatan kesehatan dan menggenjot vaksinasi.
Pekan ini, beberapa negara Asia telah melaporkan munculnya kasus varian Omicron.
Melansir Reuters, Jumat (3/12/201), negara-negara di Asia yang telah melaporkan adanya varian Omicron adalah India, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Di Malaysia sendiri, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengumumkan adanya kasus varian Omicron di Malaysia pada Jumat (3/12/2021).
Kasus varian Omicron itu terdeteksi setelah Malaysia melakukan pengurutan keseluruhan genom untuk semua kasus positif Covid-19 mulai 11 hingga 28 November.
Sampel-sampel itu diambil dari mereka yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) mulai 11 hingga 28 November dan dinyatakan positif Covid-19.
Setelah itu, ditemukanlah varian Omicron yang melibatkan seorang mahasiswa asing di salah satu universitas swasta yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November.
Ketika tiba di KLIA pada 19 November, mahasiswa tersebut langsung menjalani tes PCR dan hasil tes menunjukkan, dia positif Covid-19.
Setelah itu, dia diwajibkan untuk menjalani karantina di tempat tinggal yang disediakan oleh pihak universitas di Ipoh sebagaimana dilansir The Star.
Khairy dalam konferensi pers, Jumat, mengatakan, “Sepanjang perjalanan dari KLIA ke Ipoh, disediakan bus khusus dari pihak universitas.”
Mahasiswa tersebut kemudian menjalani karantina selama 10 hari dan baru diizinkan meninggalkan fasilitas karantina pada 29 November.
Selama di karantina, mahasiswa tersebut tidak menunjukkan gejala dan telah mendapat vaksin Covd-19 dosis lengkap dari Pfizer pada 29 September.
Khairy mengatakan, kontak dekat mahasiswa tersebut, yakni lima orang yang berada di dalam bus, termasuk sopir, juga menjalani tes Covid-19 dan wajib dikarantina.
“Pengujian pertama dan kedua dari semua kontak dekat hasilnya negatif,” ujar Khairy.
Dengan demikian, kasus varian Omicron secara teknis sudah muncul di Malaysia sejak 19 November, jauh hari sebelum WHO mengumumkan adanya Variant of concern (VoC) pada 21 November.