Intisari-online.com - Setelah meredanya gelombang kedua, akibat varian Delta kini dunia dilanda kewaspadaan gelombang ke-3.
Penyebabnya adalah, munculnya varian baru Covid-19 yang dikenal dengan nama Omicron.
Variam Omicron dilaporkan baru-baru ini, dan telah menyebar ke berbagai negara di dunia.
Varian ini ditemukan pertama kali di kawasan Afrika Selatan, dan kini menjadi ancaman baru yang bisa memicu gelombang ketiga.
Beberapa minggu sebelum Afrika Selatan memperingatkan dunia tentang bahaya varian Covid-19 baru yang disebut Omicron.
Ternyata ada sebuah negarayang memiliki kasus pertamanya dari varian ini.
Pada 1 Desember, Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengatakan bahwa negara tersebut telah mendeteksi kasus Omicron sejak akhir Oktober, beberapa minggu lebih awal dari Afrika Selatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Afrika Selatan pertama kali mendeteksi kasus varian ini pada 24 November.
"Melalui pemeriksaan ulang sampel, kami mengidentifikasi satu kasus varian Omicron pada akhir Oktober," Ifeddayo Adetifa, direktur Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria, mengatakan kepada wartawan.
Sehari sebelumnya, Institut Riset Kesehatan RIVM Belanda mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi varian Omicron dalam sampel uji yang diambil dari 19 hingga 23 November, lebih awal dari Afrika Selatan.
Temuan menunjukkan bahwa varian Omicron menyebar selama berminggu-minggu sebelum dunia mengetahui keberadaannya.
Fakta bahwa Nigeria adalah negara paling awal yang mencatat kasus Omicron tidak berarti bahwa varian ini berasal dari negara Afrika barat, menurut Daily Mail.
Sebelumnya, para ilmuwan AS menduga bahwa varian Omicron pertama kali muncul di Nigeria, setelah dua warga Kanada yang kembali dari negara tersebut dinyatakan positif mengidap Omicron pekan lalu.
Ini juga merupakan kasus Omicron pertama di Kanada.
"Masih banyak yang belum kita ketahui tentang tampilan varian ini," kata Adetifa.
"Kasus Omicron paling awal yang kami catat adalah seorang pria dari Afrika Selatan. Ini menandakan kemungkinan besar varian Omicron di Nigeria berasal dari luar negeri," tambah Adetifa.
Pada 1 Desember, Nigeria juga mengumumkan penemuan 3 kasus varian Omicron. Semuanya berasal dari Afrika Selatan.
"Saya pikir masuk akal untuk berasumsi bahwa varian Omicron bisa saja ada di seluruh dunia beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan yang lalu," Isaac Bogoch, seorang spesialis penyakit menular di rumah sakit Jaringan Kesehatan Universitas (Kanada) mengatakan kepada Daily Mail.
"Pada saat Afrika Selatan memberi tahu dunia, Omicron telah menyebar di banyak daerah. Ini tidak biasa untuk virus yang menular seperti Covid-19,"
Data medis dari Afrika Selatan, di mana jumlah kasus baru Covid-19 meroket, menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular daripada Delta, meskipun virulensinya tampaknya tidak sama.
Hingga saat ini, dunia belum mencatat adanya kematian akibat infeksi varian Omicron.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap memperingatkan negara-negara anggota untuk berhati-hati dengan potensi resistensi vaksin varian baru ini.