Intisari-Online.com - Sejak kemunculannya dilaporkan pertama kali, varian baru virus corona Omicron terus membawa kekhawatiran.
Ketika negara-negara di seluruh dunia mulai memberlakukan kembali pembatasan perjalanan karena kekhawatiran atas varian baru virus corona Omicron, China tampaknya menganggap hal itu sebagai pembenaran kebijakan tanpa toleransi terhadap Covid-19 (zero Covid-19 atau nol Covid), melansir The Straits Times, Selasa (30/11/2021).
Ada sedikit indikasi bahwa China akan mengurangi pendekatan garis keras ini.
Terlebih lagi dengan Olimpiade Musim Dingin yang akan dimulai di Beijing hanya dalam waktu dua bulan.
Selain itu juga adanya pertemuan politik penting dua kali dalam satu dekade yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun depan.
Sejak awal pandemi, China telah menjalankan strategi termasuk serangkaian karantina yang ketat untuk beberapa orang dengan dispensasi khusus untuk memasuki negara itu, serta serangkaian tindakan penahanan berbasis komunitas.
Hal ini mengharuskan komite lingkungan menegakkan jarak sosial dan kebersihan yang layak dalam masyarakat, dan membatasi penjualan obat-obatan seperti obat flu dan parasetamol di apotek.
Hanya laboratorium resmi yang diizinkan untuk melakukan tes Covid-19.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR