Singkat cerita, Subang Larang kembali ke Muara Jati pada tahun 1420 dan menjadi begitu tersohor di tatar Sunda.
Pesonanya berhasil memikat hati Prabu Siliwangi dan ia dipersunting Sang Raja pada tahun 1422.
Dari sanalah ia menjadi satu-satunya istri Raja Pajajaran yang memeluk agama Islam.
Disebut Uka Tjandrasasmita dalam bukunya berjudul Jakarta Raya dan Sekitarnya: Dari Zaman Pra Sejarah hingga Kerajaan Pajajaran (1977), Prabu Siliwangi jatuh hati kepada Subang Larang setelah mendengar keindahan suaranya melantunankan ayat suci Al-Qur’an.
Dikatakan pula, Nyai Subang Larang kemudian melahirkan para penyebar ajaran Islam di Jawa Barat seperti Raden Kian Santang, Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana), dan Rara Santang (ibu Sunan Gunung Jati).
"Mereka dididik dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam meskipun hidup di lingkumgan Hindu" tulis Uka Tjandrasasmita.
Meski hidup di tengah kerajaan bercorak Hindu, Nyai Subang Larang tetap berpegang teguh dalam keyakinannya dan tak goyah sedikitpun.
Cerita tentang selir Prabu Siliwangi, Nyai Subang Larang, dengan kekuatan iman dan toleransinya di tengah keberagaman itu pun menjadi inspirasi, khususnya bagi masyarakat Sunda.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR