"Jika diperhatikan dengan seksama, akan terlihat masih banyak masyarakat Jepang yang melakukan berbagai tindakan preventif seperti penggunaan masker, penggunaan air antiseptik, dan social distancing," katanya.
"Itu hasil dari tindakan pencegahan, meskipun penyebaran penyakit cenderung menurun," imbuhTateda.
Menurut banyak ahli, Jepang tidak bisa mengabaikan rendahnya jumlah infeksi virus karena Covid-19 terus berubah.
Munculnya strain B.1.1.529 dari Afrika Selatan yang mengandung hingga 32 mutasi mengkhawatirkan para ilmuwan.
Varian B.1.1.529 telah terdeteksi pada lebih dari 100 kasus di seluruh dunia, terutama di Afrika Selatan.
Pada 26 November, Jepang mengumumkan akan memperkuat karantina di gerbang perbatasan dan bandara bagi orang-orang yang masuk dari Afrika Selatan dan beberapa negara Afrika lainnya seperti Botswana, Eswatini, Lesotho, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR