Ia juga menambahkan bahwa uji pengembangan penerbangan rudal hipersonik Zircon dari kapal induk bawah laut setelah dua uji peluncuran yang sukses akan dilanjutkan.
Khususnya dari kapal selam bertenaga nuklir Proyek 885M (Yasen-M) yang dimodifikasi pada tahun 2024.
Perlu Anda tahu, rudal hipersonik multiguna Zircon dirancang untuk menyerang target laut dan darat.
Presiden Putin sebelumnya mengatakan bahwa rudal hipersonik Zircon mampu terbang di Mach 9 dan memiliki jangkauan sekitar 620 mil.
Rusia bermaksud untuk melengkapi kapal selam dan kapal permukaannya dengan sistem rudal hipersonik Zircon.
Menambahkan Zircon ke berbagai kapal dan kapal selam dapat secara signifikan meningkatkan mampu kemampuan keseluruhan Angkatan Laut Rusia.
Rudal semacam itu menjadi perhatian karena sistem peringatan dini tradisional Amerika Serikat (AS) mungkin tidak dapat melihat senjata itu datang menyerang.
Senjata hipersonik seperti Zircon 3M22 Rusia terbang sangat cepat dan rendah. Sehingga dapat menembus sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Faktanya, itu sangat cepat sehingga tekanan udara di depan senjata membentuk awan plasma saat bergerak, menyerap gelombang radio dan membuatnya praktis tidak terlihat oleh sistem radar aktif.
Sistem pencegat rudal Aegis AS membutuhkan waktu reaksi 8-10 detik untuk mencegat serangan yang masuk.
Dalam 8-10 detik itu, rudal Zircon Rusia sudah menempuh jarak 14 mil dan rudal pencegat tidak terbang cukup cepat untuk mengejar ketinggalan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR