Dalam jurnal itu, Kahar Muzakkar disebutkan adalah anak dari keluarga pedagang dalam tingkatan masyarakat to' maradeka atau orang merdeka.
Nama kecilnya adalah La Domeng.
Pada 20 Januari 1952, Kahar Muzakkar memutuskan untuk bergabung dengan DI/TII.
Pada masa itu, DI/TII telah melakukan pemberontakan di Jawa Barat dan disejumlah kota lainnya di bawah komando Kartosoewirjo.
Di tengah panasnya situasi itu, Kahar Muzakkar mengumumkan bahwa Sulawesi Selatan dan daerah sekitarnya keluar dari NKRI dan masuk bagian dari Negara Islam Indonesia.
Kejadian itu terjadi pada 7 Agustus 1953.
Latar belakang di balik tindakan itu adalah rasa kekecewaan.
Di mana banyak anggota KGSS yang tidak diterima menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Sebab awalnya Kahar Muzakkar telah meminta agar seluruh personel KGSS menjadi bagian dari APRIS.
Sayangnya permintaannya ditolak oleh pemerintah.
Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan DI/TII dan Penangkapan Kartosoewirjo
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR