Intisari-Online.com - Bagaimanalatar belakang pemberontakan DI/TIIdan penangkapan Kartosoewirjo?
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (TII) ini terjadipada 7 Agustus 1949.
Pemimpin pemberontakan ini sendiri adalahSekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Baca Juga: Seperti Apa Latar Belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat?
Kartosoewirjo merupakan teman dekat Presiden Soekarno.
Lalu mengapa dia memberontak? Apalatar belakang pemberontakan DI/TIIdan penangkapan Kartosoewirjo?
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (17/11/2021), ternyataKartosoewirjo merasa kecewa dan tidak puas ataskemerdekaan Republik Indonesia.
Menurutnya Indonesia masih berada dibayang-bayang Belanda meski sudah merdeka.
KetidakpuasanKartosoewirjo semakin besar tak kalah dia tidak setuju dengan hasil Perjanjian Renville.
Menurutnya, perjanjian itu tidak bisamelindungi warga Jawa Barat.
Baca Juga: Sampai Bentuk Negara Islam,BeginiLatar Belakang PemberontakanDI/TII
Penolakan Kartosoewirjo dilakukan dengan cara membentuk negara Islam yaitu Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin oleh dirinya sendiri.
Dia juga membuatangkatan bersenjata untuk NII yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII).
Kehadiran NII lantas berkembang pesat karenaKartosoewirjo didukung wilayah-wilayah yang juga kecewa pada Indonesia.
Sehingga terjadinya pemberontakan DI/TII tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga merambat sampai ke daerah lainnya.
PenangkapanKartosoewirjo
Melihatpemberontakan DI/TII semakin menyebar ke wilayah Indonesia, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam.
Demi menumpaspemberontakan DI/TII itu, pemerintahmengeluarkan peraturan No. 59 Tahun 1958.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menurunkan pasukan Kodam Siliwangi dan menerapkan taktik Pagar Betis.
Taktik Pagar Betis merupakan taktikdengan menggunakan tenaga rakyat dengan jumlah ratusan ribu.
Tujuannya untuk mengepung tempat persembunyian DI/TII.
Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan Andi Azis dan Penangkapannya
Selain itu, taktik ini gunamempersempit ruang gerak DI/TII.
Tak hanyaTaktik Pagar Betis, Kodam Siliwangi juga melakukan operasi lain bernama Operasi Brata Yudha.
Dan operasi ini berhasilmenemukan tempat persembunyian sang pendiri NII, Kartosoewirjo.
Kartosoewirjo berhasil ditangkap hidu-hidup olehLetda Suhanda, pemimpin Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi.
TertangkapnyaKartosoewirjo membuat pemberontakanDI/TII di wilayah lain mereda.
Pada akhirnya, mereka semua menyerah.
Baca Juga: Apa Latar Belakang Terjadinya PemberontakanAndi Azis di Makasar?