Intisari-Online.com - Konflik China dan Taiwan makin memanas.
Bagaimana tidak, China tidak malu-malu lagi untuk menyerang ke Taiwan.
Oleh karenanya, konflik China dan Taiwan bisa saja berakhir dengan perang.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (27/11/2021),China kembali mengerahkan jet tempur ke Selat Taiwan.
Kali ini China punya alasan atas tingkahnya itu.
Sebabdelegasi Amerika Serikat (AS) sedang mengunjungi pulau itu. Itu merupakan keduadalam bulan ini.
Kolonel Senior Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur PLA, mengatakan kelompok itu terus mengorganisir angkatan laut dan udara untuk berpatroli dengan kesiapan tempur di Selat Taiwan.
Tujuannya untuk mengatakan pada AS bahwapulau Taiwan adalah bagian dari China.
Danmereka datang untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial dalamkebijakan Satu China.
Setelah pertemuan puncak virtual antara presiden China dan AS di mana Presiden AS Joe Biden menekankan AS tidak mendukung pemisahan diri Taiwan.
Akan tetapi, AS sekali lagi mengirim delegasi kongres ke pulau Taiwan pada hari Jumat untuk berkunjung.
Dugaan China, kedatangan AS ke Taiwan itu terkait dengan senjata.
Sebab, otoritas legislatif Taiwan baru saja meloloskan anggaran tambahan senilai 6,47 Poundsterling miliar untuk angkatan laut dan angkatan udara.
Tujuannya guna melawan modernisasi militer China yang semakin agresif.
Peralatan yang disiapkan oleh Taiwan untuk konfrontasi terbaru ini di antaranya:
Rudal anti-kapal berbasis pantai, rudal anti-udara, rudal presisi jarak jauh, kapal untuk Angkatan Laut dan lainnya.
Ada juga senjata untuk Kapal Penjaga Pantai, drone, rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien dan Hsiung Rudal Sheng.
Selain itu,Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah meningkatkan kehadiran mereka di Laut China Selatan dan kawasan Indo-Pasifik.
Pada Minggu ini, PLA melacak dan memantau kapal perang AS ketika yang terakhir transit di Selat Taiwan dalam apa yang disebut China sebagai langkah berisiko dan provokatif.
Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual dengan mitra AS, Joe Biden memperingatkannya "untuk tidak bermain api" atas Taiwan.
Namun Biden menegaskan kembali dukungannya untuk demokrasi di Taiwan.
Sementara itu, Taiwan telah bersumpah untuk membela diri melawan China.
“Sejak Presiden Biden menjabat, pemerintah AS secara konsisten menunjukkan dukungan kuatnya untuk Taiwan melalui tindakan nyata," juru bicara Taiwan Xavier Chang.
"Taiwan akan menunjukkan tekad yang kuat untuk mempertahankan diri."