Gawat, Dunia Kembali Terancam dengan Varian Baru Virus Corona Bernama Omicron, Benarkah Varian Ini Bakal Lebih Berbahaya dari Varian Delta hingga Vaksin Tidak Mempan?

Mentari DP

Editor

Varian baru virus corona bernama Omicron (B.1.1.529).
Varian baru virus corona bernama Omicron (B.1.1.529).

Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan ada varian baru virus corona.

Dan WHOvarian baru virus coronamenamakannya Omicron (B.1.1.529).

Berita buruknya, varian baru ini dinilai lebih ganas daripada varian Delta.

Baca Juga: Bikin Orang Satu Dunia Jantungan, Kasus Virus Corona Merebak di Mana-mana Seperti Awal Tahun 2019 Silam, Semua Gara-gara Fakta Mengejutkan Ini

Varian (B.1.1.529)pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Namun varian ini juga telah diidentifikasi di Botswana, Belgia, Hong Kong dan Israel.

Akibatnya, sejumlah negara telah memutuskan untuk melarang atau membatasi perjalanan ke dan dari Afrika bagian selatan.

Misalnya wisatawan dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, dan Eswatini tidak akan dapat memasuki Inggris Raya kecuali mereka adalah warga negara Inggris atau Irlandia, atau penduduk Inggris.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) juga mengatakan hal serupa.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Ketar-ketir,Setelah Eropa yang Dihantam Kasus Virus Corona, Kini Kasus Harian di Indonesia Juga Naik Lagi, Pemerintah Langsung Lakukan Tindakan Ini

Di mana penerbangan dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik dan Malawi akan diblokir.

Kebijakan ini mulai berlaku pada hari Senin.

Seberbahaya apakah varianB.1.1.529 ini?

Dilansir daribbc.com pada Sabtu (27/11/2021),WHO mengatakan jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi Afrika Selatan.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," kataWHO dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan infeksi B.1.1.529 pertama dikonfirmasi berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

WHO mengatakan perlu beberapa minggu untuk memahami dampak varian baru.

Ini karena para ilmuwan bekerja untuk menentukan seberapa menularnya.

Namun seorang pejabat tinggi kesehatan Inggris memperingatkan bahwa vaksin "hampir pasti" akan kurang efektif terhadap varian baru.

Tetapi Profesor James Naismith, seorang ahli biologi struktural dari Universitas Oxford, menambahkan: "Ini adalah berita buruk tetapi ini bukan hari kiamat."

Baca Juga: Bikin Seisi Bumi Prihatin Gara-gara Kasus Covid-19 Kembali Menggila di Seluruh Dunia, Akhirnya Terkuak Cara Paling Efektif Menahan Laju Penyebaran, TernyataSesimple Ini

Memangmutasi pada varian dapat menyebar lebih cepat. Tetapi penularan tidak sesederhana itu.

"Jika varian itu menyebar lebih cepat, pasti akan mencapai Inggris," kata Prof Naismith.

Sementarakepala penyakit menular AS Dr Anthony Fauci menyatakan kemungkinan vaksin masih berfungsi untuk mencegahvarian baru.

"Sampai diuji dengan benar, kami akan etap percaya pada vaksin,"kata Dr Fauci kepada CNN.

Oleh karenanya, untuk berjaga-jaga, WHOtelah memperingatkan terhadap negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan.

Khususnya ke daerah tang berisiko.

Misalnya di Eropa yang kasus virus coronanya melonjak dan AS yang kasus kematiannya meningkat.

Baca Juga: Bak Kembali ke Awal Tahun 2020, Mendadak Covid-19 Merebak Seperti Saat Pertama Kali Muncul di Eropa,Banyak Negara LangsungLakukan Tindakan Ini

Artikel Terkait