Bak Kembali ke Awal Tahun 2020, Mendadak Covid-19 Merebak Seperti Saat Pertama Kali Muncul di Eropa, Banyak Negara Langsung Lakukan Tindakan Ini

Mentari DP

Editor

kasus virus corona di Eropa.
kasus virus corona di Eropa.

Intisari-Online.com - Menjelang tahun 2021 berakhir, kasus virus corona melonjak di sejumlah negara.

Khususnya di Eropa.

Ya, kasus virus corona di Eropa mendadak melonjak dan menyebabkan banyak negara melakukan lockdown.

Baca Juga: Tak Mau Seperti China dan Singapura yang Mendadak Kolaps Dihantam Virus Corona, Indonesia Kembali Terapkan PPKM Level 3 di Seluruh Wilayah, Catat Tanggalnya!

Seperti yang terjadi di Austria.

Dilansir daribbc.com pada Sabtu (20/11/2021), beberapa waktu lalu Austriamemberlakukan lockdown bagi mereka yang belum divaksinasi.

Kini, mereka telah mengumumkan lockdown Covid-19 nasional penuh mulai Senin (22/11/2021) depan.

Kanselir Alexander Schallenberg mengatakan lockdown akan berlangsung maksimal 20 hari.

Lalu akan ada persyaratan hukum untuk mendapatkan vaksinasi mulai 1 Februari 2022.

Apalagi negaranya menjadi salah satu negara dengantingkat vaksinasi terendah di Eropa Barat.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Pamer Terapkan 'Nol Kasus' Covid-19,Mendadak China Dihantam Virus Corona hingga Ratusan Orang Dirawat di Rumah Sakit, Bak Kembali ke Tahun 2019!

"Kami tidak menginginkan gelombang kelima," kata Schallenberg setelah bertemu dengan gubernur dari sembilan provinsi Austria di sebuah resor di barat negara itu.

Tapi terlalubanyak orang yang dihasut untuk tidak mendapatkan vaksin. Alasannya karena politik atau berita palsu.

Akibatnya, kasus meningkat1.049,9 kasus per 100.000 orang dalam seminggu terakhir, dan Menteri Kesehatan Wolfgang Mückstein mengatakan memberlakukanlockdown adalah "upaya terakhir".

Bagaimana tidak, negara itu memecahkanrekor 15.809 kasus hanyadalam 24 jam terakhir.

Padahal populasi negara itu di bawah sembilan juta jiwa.

Dengan lockdown, maka warga Austria akan diminta untuk bekerja dari rumah, toko-toko yang tidak penting akan ditutup, dan sekolah akan tetap buka untuk anak-anak yang membutuhkan pembelajaran tatap muka.

Lockdownakan terjadi hingga 12 Desember, tetapi akan dinilai kembali setelah 10 hari.

Austria bukan satu-satunya negara di Eropa yang alami lonjakan kasus.

Negara tetangga mereka, Jerman, telah melaporkan rekor kasus tertinggi selama pandemi.

Menteri Kesehatan Jens Spahn telahmenyatakan "darurat nasional yang membutuhkan upaya nasional gabungan".

Para pemimpin Jerman telah setuju untuk memberlakukan pembatasan bagi orang-orang yang tidak divaksinasi.

Dan parlemen telah mendukung persyaratan bagi orang-orang untuk menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 di bus dan kereta api, dan di tempat kerja.

Baca Juga: Banyak Negara Termasuk Indonesia Mulai Bebas Covid-19, Ternyata Salah Satu Negara Pertama yang Temukan Vaksin Covid-19 Ini Malah Diterjang40.000 Kasus Sehari, Menkes: Bikin Malu Saja!

Selanjutnya,bar dan klub akan tutup selama tiga minggu dan semua pasar Natal telah dibatalkan.

Restoran, hotel, olahraga, dan budaya juga akan tutup.

Sementara Slovakia, Belanda, dan Ceko sudah melakukan lockdown sebagian sejak minggu lalu.

Di Inggris sendiri saat ini tidak melakukan lockdown, tapi mewajibkan orang memakai masker.

Ada jugaRusia yang pada hari Jumat mengumumkan rekor jumlah 1.254 kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir, untuk hari ketiga berturut-turut.

Lalu ada Hungaria melaporkan tingkat infeksi tertinggi - dengan 11.289 kasus baru dalam populasi mereka yang hanya 10 juta jiwa.

Rencananya petugas kesehatan baru akan mendapatkan vaksin booster mulai Sabtu hari ini.

Apakah Eropa menujulockdown seperti awal pandemi lalu?

Baca Juga: Merebak Seperti Saat Pertama Kali Muncul di China,Eropa Langsung Jadi Episenter Covid-19 hingga China Diserbu Varian Delta,WHO: Waspada!

Artikel Terkait