Hewan Buas Ini Ternyata Dulunya Sudah Jadi Peliharaan Firaun dan Bangsawan Mesir Kuno, Bahkan Punya Peran 'Ajaib' Ini di Alam Baka

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Cheetah Didomestikasi sebagai Hewan Peliharaan di Mesir Kuno
Cheetah Didomestikasi sebagai Hewan Peliharaan di Mesir Kuno

Intisari-Online.com - Masyarakat Mesir Kuno sangat menghormati kucing.

Kucingawalnya diadopsi sebagai pemangsa yang berguna di Mesir kuno dan secara bertahap menjadi simbol keilahian serta perlindungan.

Kucing juga dimanfaatkan untukmengusir tikus, ular, dan hama lainnya dari rumah.

Orang-orang Mesir kuno memahami bahwa semua kucing cerdas, cepat, dan kuat.

Baca Juga: Kisah Firaun Apries, Bermaksud Bantu Negara Lain Tapi Malah ‘Terusir’ dari Negaranya Sendiri di Mesir Kuno, Benarkah Dia Dikhianati Lalu Dibunuh oleh Rakyatnya Sendiri?

Menurut Museum Kucing di San Francisco, yang paling terkenal dari dewa-dewa kucing yakniBastet.

Selain itu ada jugadewi Sekhmet, dewi berkepala singa yang jugadewi prajurit serta dewi penyembuh.

Namun sebelum keberadaan mereka berdua, ada dewa kucing yang mendahuluinya, yakni Mafdet si dewa kucing pertama.

Mafdet adalah dewi keadilan hukum, dan juga pelindung dari kalajengking serta ular.

Baca Juga: Peduli Setan Dengan Mumi Mesir Kuno yang Dianggap Menyimpan Kutukan, Terkuak Inilah Cara 'Gila' Orang Eropa yang Seenaknya Gunakan Mumi Orang Mesir Kuno Untuk Hal Tak Masuk Akal Ini

Sebuah vas batu yang ditemukan di sebuah makam di Abydos, menunjukkan representasi Mafdet sebagai kucing besar, kemungkinan ia adalah seekor cheetah.

Dengan semua kucing suci itu,tidak mengherankan jika orang Mesir kuno terobsesi dengan kucing dan banyak yang memeliharanya.

Tak hanya kucing kecil biasa, namun juga keluarga kucing besar.

Bangsawan dan kelompok elit Mesir Kuno pada waktu itu juga memelihara kucing besar.

Mereka memeliharasinga atau cheetah dari Sudan, sebagai hewan peliharaan rumah.

Baca Juga: Dibangun Candi Tanpa Atap untuk Memungkinkan Masuknya Sinar Matahari, Inilah Kota Matahari Akhetaten, ‘Kota yang Hilang’, Dihancurkan Setelah Firaun Mesir Kuno Ini Mangkat

Cheetah lebih cocok untuk dipelihara di dalam ruangan daripada singa.

Hewan ini umumnya bersifat ramah dan tidak terlalu takut manusia.

Cheetah tidak hanya dipelihara begitu saja sebagai hewan peliharaan, bahkan jika pemiliknya meninggal dunia, hewan ini juga akan dikuburkan berdua bersama.

Hal itu dilakukan karena kemampuan lari hewan cheetah yang cepat diperkirakan akan mampu mengantarkan roh orang mati lebih cepat ke alam baka.

Orang Mesir menjinakkan dan melatih cheetah untuk berburu, serta memeliharanya sebagai hewan peliharaan yang eksotis.

Baca Juga: Sangat Penting Bagi Masyarakat Mesir Kuno, Bir Dipercaya Sebagai Minuman Para Dewa, Osiris Sendiri Ajarkan Bagaimana Pembuatan Secara Tradisional, Tapi Pernah Bikin Mabuk Salah Satu Dewa!

Mereka lebih suka menangkap cheetah liar dewasa daripada yang anakan, karena yang dewasa sudah punya kemampuan berburu yang bisa dimanfaatkan.

Serupa dengan elang, cheetah-cheetah ituditutup matanya di lapangan, sampai mangsanya keluar, lalu cheetah akan dilepaskan untuk mengejar mangsanya.

Cheetah lebih kecil dari kucing besar lainnya, tapi merekamerupakan hewan darat tercepat di dunia.

Orang Mesir kuno menganggap cheetah sama tingginya dengan semua kucing lainnya, dan mereka memainkan peran integral dalam kehidupan dan budaya Mesir.

Baca Juga: Berusia 4.500 Tahun, Arkeolog Temukan Kuil Tempat Pemujaan Dewa Matahari pada Zaman Mesir Kuno, Terkubur di Bawah Kuil Raja Keenam Dinasti Kelima, Nyuserra

(*)

Artikel Terkait