Find Us On Social Media :

Kisah Firaun Apries, Bermaksud Bantu Negara Lain Tapi Malah ‘Terusir’ dari Negaranya Sendiri di Mesir Kuno, Benarkah Dia Dikhianati Lalu Dibunuh oleh Rakyatnya Sendiri?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 25 November 2021 | 08:25 WIB

Firaun Apries, benarkah dia dikhianati lalu dibunuh oleh rakyatnya sendiri?

Intisari-Online.com – Menjadi Raja atau Firaun di masa Mesir Kuno bisa sama-sama terhormatnya, bergengsi, namun juga sama berbahayanya.

Demikianlah, di akhir pemerintahannya, segalanya menjadi tidak beres bagi Firaun Apries.

Sepertinya dia tidak memiliki Dewa maupun orang-orang di sisinya.

Dia dikhianati, hingga harus melarikan diri dari negaranya sendiri.

Baca Juga: Dibangun Candi Tanpa Atap untuk Memungkinkan Masuknya Sinar Matahari, Inilah Kota Matahari Akhetaten, ‘Kota yang Hilang’, Dihancurkan Setelah Firaun Mesir Kuno Ini Mangkat

Dan menurut beberapa sumber sejarah, bahkan Raja Mesir Kuno itu dibunuh oleh rakyatnya sendiri.

Pemberontakan, pengkhianatan, dan kemungkinan pembunuhan menandai kehidupan Firaun Apries, yang mewarisi takhta dari ayahnya pada 589 SM.

Raja keempat dari Dinasti Kedua Puluh Enam (Periode Saitic) memerintah selama 19 tahun, tetapi kebijakan luar negerinya yang gagal membuatnya kehilangan nyawa.

Firaun Apries mengalami nasib sial menjadi Raja tak lama setelah Pengasingan Babilonia, dan intervensinya dalam situasi politik kawasan adalha salah satu dari dua kesalahan utamanya.

Baca Juga: Berusia 4.500 Tahun, Arkeolog Temukan Kuil Tempat Pemujaan Dewa Matahari pada Zaman Mesir Kuno, Terkubur di Bawah Kuil Raja Keenam Dinasti Kelima, Nyuserra