Beberapa benda dinamai Putri Sitamun, cucu almarhum, menunjukkan bahwa mungkin wanita muda yang menempatkan itu di sana sebagai tanda kasih sayang terhadap kakek-neneknya.
Mumi Yuya dan Tjuyu dipajang, dengan topeng pemakaman mereka telah dibuang ke sampingnya dan mayatnya telah dibuka oleh pencuri, yang mengobrak-abrik linen untuk mengambil permata mereka.
Untunglah, para penjarah tidak merusak tubuh secara berlebihan, sehingga masih dalam kondisi yang sangat baik.
Saat melihat pemilik makam, emosi Davis menguasai dirinya, sehingga dia harus duduk.
Berada di depan mumi Tjuyu, dia meminta maaf padanya karena telah membobol tempat tinggal abadinya.
Semua benda kemudian mulai dikemas dan dicatat dengan cepat untuk menghindari kemungkinan pencurian.
Selama proses tersebut, para arkeolog melepaskan segel dari toples pualam dan ternyata itu berisi campuran madu kental yang masih mengeluarkan bau.
“Ketika saya melihatnya, saya hampir pingsan,” kata Weingall.
Lanjutnya, “Sensasi luar biasa saat melihat botol madu cair dan lengket seperti yagn Anda makan untuk sarapan dan berpikir bahwa itu berusia 3.500 tahun, benar-benar membuat Anda dilumpuhkan, dan seolah-olah Anda sedang bermimpi.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR