Ini membuat para arkeolog tidak sabar harus menunggu untuk mendokumentasikan pintu masuk untuk mengakses ruang dalam kuburan itu.
Weingall menjelaskan dalam sepucuk surat kepada istrinya apa yang mereka temukan di ruang pemakaman, yaitu sebuah ruangan dan tanpa dekorasi.
“Untuk beberapa saat kami tidak bisa melihat apa-apa, tetapi ketika mata kami terbiasa dengan cahaya lilin, kami melihat tontonan yang bisa saya katakan pasti tidak ada orang yang hidup yang pernah melihatnya.
Ruangan itu cukup besar, yaitu sebuah gua yang kasar.
Di tengahnya terdapat dua peti kayu besar bertatahkan emas, namun tutupnya telah dirobek oleh penjarah dan peti mati di dalamnya telah hancur, memperlihatkan mumi.
Gaston Maspero, Theodore Davis, dan saya berdiri di sana ternganga dan hampir gemetar.
Kami benar-benar terpana, melihat peninggalan kehidupan lebih dari tiga ribu tahun yang lalu.”
Di tengah keheningan, para arkeolog melihat sekilas benda-benda yang menyusun barang-barang kuburan, yaitu kereta ringan Yuya, yang merupakan Komandan Kereta Perang Firaun saat hidup, senjata, peti, perabotan berkualitas tinggi (di antaranya ada tiga kursi yang indah), alat musik, perlengkapan mandi, pakaian, dan perhiasan pribadi.
Mereka juga menemukan salinan Buku Kematian pada papirus hampir 20 meter.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR