Perjalanan mereka malah berujung di hadapan laut selatan yang ombaknya ganas.
Melihat hamparan laut dengan ombak seperti itu, membuat mereka tidak tahu lagi harus ke mana.
Prabu Prawijaya V akhirnya memutuskan untuk melakukan bakar diri di tempat itu.
Sebelum melakukan bakar diri inilah, ia mengajukan sebuah pertanyaan kepada istri-istrinya.
"Wahai para istriku. Siapa di antara kalian yang paling besar cintanya padaku,” tanya Sang Prabu.
Dewi Lowati pun menjawab jika cintanya kepada Sang Prabu adalah sebesar gunung.
Siapa sangka, istri Prabu Brawijaya V lainnya, Bondan Surati, memberikan jawaban yang berbeda.
“Cinta saya kepada Tuan Prabu Brawijaya V sama seperti kuku hitam," katanya.
"Setiap selesai dipotong pasti akan tumbuh kembali."
Jawaban itu bermakna bahwa jika cinta itu hilang, maka akan tumbuh lagi.
Mendengar jawaban kedua istrinya, Sang Prabu kemudian menarik tangan Dewi Lowati masuk ke dalam kobaran api itu.
Keduanya pun meninggal dalam kobaran api.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR