Intisari-Online.com - Perkembangan yang mengkhawatirkan terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Belarusia dan Uni Eropa.
Konflik antaraBelarusia dan Uni Eropa ini terjadi setelah negara itudituduh mendorong ribuan migran menuju negara Uni Eropa.
MenurutPasukan Perbatasan Polandia,pasukan Belarusia memberikan senjata kepada para migran yang putus asa.
Lalu mereka diinstruksikan untuk memaksa masuk ke negara-negara di Uni Eropa.
Jika itu terwujud, itu akan menempatkan mereka dalam konflik langsung.
Karena tidak mau hal itu terjadi, maka hampir 15.000 tentara Polandia bersenjata lengkap telahdikirim ke perbatasan untuk mencegah mereka keluar.
Dengan senjata lengkap di kedua sisi, konflik berdarah kemungkinan akan segera terjadi.
Apalagipara migran telah diarahkan untuk menyerang perbatasan di Kuznica, salah satu dari dua titik penyeberangan utama dari Polandia ke Belarus.
“Setelah malam yang 'tenang' di sekitar kamp di Kuznica, kami mengamatiada lebih banyak kelompok perwira bersenjata dari Belarusia berada di tempat itu," kata seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Polandia mengatakan kepada express.co.uk pada Senin (15/11/2021).
“Kami melihat keributan di antara para migran."
Dia menambahkan: “Beberapa tenda mulai menghilang. Migran mendapatkan instruksi, peralatan, dan gas dari layanan Belarusia."
“Anda dapat melihat bahwa pihak Belarus sedang bersiap-siap hari ini untuk upaya besar melintasi perbatasan.
"Akan tetapi pasukan kami juga siap beraksi."
Perkembangan terakhir terjadi hanya sehari setelah tentara Belarusia dituduh memfasilitasi serangan massal migran ke Polandia.
Akibat dari serangan itu, pasukan Polandia menahan 77 orang.
Angka itu dibilang kecil karena mereka tidak tahu jumlah imigran yang berhasil masuk ke UE.
Menteri Layanan Keamanan Stanislaw Zaryn mengatakan bahwa mereka siap dengan kejadian terburuk.
Sepertilebih banyak orang muncul di sisi Belarus di perbatasan.
Atau ketika seorang pria dilaporkanmelepaskan tembakan ke udara, kemudian mencoba merusak penghalang perbatasan Polandia.
Hal ini pun membuatPerdana Menteri Polandia meminta NATO untuk mengambil "langkah nyata" untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Tidak cukup hanya kami yang melawan mereka," ungkapPerdana Menteri Polandia.
"Sekarangkami membutuhkan langkah-langkah konkret dan komitmen dari seluruh aliansi."
Untuk menunjukkan solidaritas, Angkatan Darat Inggris telah mengirim insinyur untuk membantu Polandia menopang perbatasannya.
Sementara itu, dalam sebuah pertunjukan agresi, pasukan terjun payung Rusia telah melakukan latihan militer di dekat perbatasan.