Ahli virologi menduga itu ada di mana-mana, menyebar ke orang-orang yang melakukan kontak dengan anjing atau manusia yang mengembangkan kekebalan terhadapnya dengan terpapar virus yang sama.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa dokter dan peneliti harus aktif mencari virus pada pasien.
"Saya pikir itu penting karena berbagai alasan. Pertama, virus ini telah dikaitkan dengan beberapa kasus pneumonia pada anak-anak. Kedua, kita tidak tahu apakah itu dapat ditularkan dari orang ke orang," kata ahli virologi Linda Saif di Ohio State University.
Faktanya, para ilmuwan menemukan virus itu hampir identik di Haiti dan Malaysia, tambahnya, dan memastikan virus itu tidak menyebar di antara manusia.
Menjelaskan bagaimana virus di Malaysia dapat menyebabkan penyakit di kalangan pekerja medis di Haiti.
Saif mengajukan dua teori: baik virus anjing yang hampir identik menyebar ke manusia di dua negara di negara yang sama tahun, atau virus hidup pada manusia pada tingkat rendah di banyak bagian dunia tidak terdeteksi.
Sementara itu, ahli epidemiologi Jonna Mazet, University of California (AS), berkomentar bahwa penemuan "virus anjing" adalah kabar baik karena para ilmuwan memiliki waktu untuk mempelajari dan membuat alat diagnostik, dan memahami apa yang dapat menyebabkannya untuk mencegahnya tepat waktu.
Source | : | NPR |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR